Mohon tunggu...
sagita sanaa romadhona
sagita sanaa romadhona Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Administrasi Publik

Illegitimi Non Carborundum

Selanjutnya

Tutup

Money

Program UMKM Dijadikan Sebagai Penggerak Pembangunan Nasional dan Pemberantas Kemiskinan di Indonesia

8 Oktober 2021   18:18 Diperbarui: 10 Oktober 2021   20:31 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, keterbatasan pemasaran. Banyak UMKM tidak memiliki tim pemasaran, bahkan tidak memiliki anggaran untuk melakukan pemasaran. Selain itu, masih banyak UMKM yang tidak mempromosikan melalui media online. Keempat, lemahnya manajemen keuangan karena banyak UMKM yang tidak memahami pentingnya arus kas perusahaan dan alokasi investasi yang tepat untuk pertumbuhan perusahaan. 

Kelima, banyak UMKM yang tidak melihat pentingnya rencana bisnis padahal rencana bisnis itu berguna untuk menetapkan strategi, menetapkan target, dan meningkatkan pengetahuan mengenai pasar bisnis. Keenam, banyak pelaku usaha UMKM yang tidak memerhatikan pasar branding usaha mereka dan berakibat pada lemahnya posisi UMKM di pasar. Ketujuh, banyak pelaku UMKM hanya berfokus pada penjualan barang, tetapi tidak memikirkan strategi untuk dapat bersaing dengan pelaku usaha lainnya dalam jangka panjang.

Dikutip dari Katadata.co.id, berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC), UMKM juga mengalami beberapa kendala dalam menggunakan teknologi digital. Tantangan itu di antaranya, yaitu 34% tidak dapat menggunakan internet, 23,8% kurangnya pengetahuan mengenai cara menjalankan usaha online, 19,9% pegawai tidak siap, 18,4% infrastruktur belum layak, 9,7% dana belum memadai, dan banyaknya pesaing. 

Survei tersebut dilakukan oleh peneliti terhadap 206 responden UMKM di lima kategori usaha yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sebagian besar UMKM tersebut berskala usaha mikro yang omzetnya di bawah Rp300 juta per tahun. Dalam kondisi seperti ini, survei tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat 82,9% UMKM mengalami dampak pandemi Covid-19. Hanya terdapat 5,9% yang penjualannya positif selama krisis kesehatan pada saat ini.

Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan agar UMKM dapat berkembang dengan efektif. Pertama, penetapan harga dan menjaga kualitas produk karena memang konsumen menyukai harga yang murah, tetapi kualitas tetap harus dijaga. Kedua, inovasi produk. Masyarakat akan lebih memilih produk dengan berbagai varian dibandingkan dengan produk yang plagiat. 

Ketiga, membangun tim yang solid dan kompeten agar pelaku UMKM dapat lebih mudah mengimplementasikan strategi pengembangan UMKM ke depannya dengan timnya. Keempat, membuat program penawaran menarik, seperti memilih tema atau konten yang menarik sekaligus menghibur konsumen. 

Kelima, tempat bisnis untuk representatif harus dipertimbangkan secara matang karena semakin bagus lokasi UMKM, kredibilitas UMKM akan bertambah. Keenam, dengan melihat keadaan seperti saat ini yang serba online, para pelaku UMKM dapat memanfaatkan keadaan tersebut untuk mengembangkan bisnisnya dengan cara menawarkan produknya melalui platform e-commerce yang telah tersedia di Indonesia.

Dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia dan pemerintah juga sangat berperan penting untuk mendukung optimalisasi UMKM. Pemerintah juga membutuhkan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk dari masyarakat dan pelaku UMKM untuk memastikan seluruh kebijakan dapat terlaksana dengan baik. 

Dengan demikian, apabila masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama dalam melakukan strategi-strategi tersebut, maka program UMKM akan semakin kuat dan berpeluang untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi nasional yang akan berpengaruh pada pembangunan nasional dan berpeluang untuk memberantas kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun