Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutemukan Dirimu di Sanur (3)

12 Agustus 2014   01:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:47 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutertidur dengan nyenyak malam itu , seperti malam-malam sebelumnya setelah minum obat aku akan tertidur pulas sampai pagi. Pagi ini ku lirik jam di tangan, Oh My God jam 8.30 pagi, ku loncat dari tempat tidur dan segera gosok gigi , dandan kilat dan kabur ke arena makan pagi di Hotel. Makan pagi sebenarnya ku tidak begitu suka tetapi acara merokok setelah minum teh rasanya seperti di surga , itu yang tidak akan kulewatkan. Jam 9 tepat ku masih mengunyah roti dengan madu , biarlah turis Jerman itu menungguku barang 10 atau 15 menit masak tidak mau sih? batinku.

Tepat jam 9.15 pagi ku ke loby, disana ku jumpai Bapak Receptionist yang tadi malam, " selamat pagi bu, ini touris Jermannya sudah menunggu Ibu sejak jam 9 tepat" katanya." Maaf saya bangun kesiangan Pak"

Kulihat seorang laki-laki tinggi besar dengan wajah dingin, mukanya bersih tampak habis bercukur ,  dia memakai celana Capri warna Coklat tua dan kaos oblong berwarna coklat muda. Kaosnya dimasukkan ke Celana, ada tas pinggang di perutnya. Pasti dia takut kecopetan pikirku. Tidak ada senyum di wajahnya. Jadul banget turis ini OLD SCHOOL! Bayangkan saja dihari gini masih ada orang memakai kaos dimasukkan ke celana terus memakai ikat pinggang? .

Mungkin juga dia sebel karena menunggu 15 menit,  tidak ada senyum diwajahnya. Salahnya sendiri kenapa masih memakai Jam Jerman yang tepat on time, ini kan Indonesia apa dia tidak tahu jam kita itu panjang banget molor begitu?.

" Hallo, my name is Tanya I am from Singapore , but I was born in Indonesia, what´s your name? kataku enteng ke turis Jerman ini.

"My name is...bla..bla...bla jawabnya dengan kaku , sambil memandangiku dari atas sampai bawah! . Sialan pikirku apakah gara-gara telat 15 menit saja dirimu menganggap aku mahluk asing sampai melihatnya pun dari atas sampai bawah , batinku?.

Cerita sebelumnya :

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/08/10/kutemukan-dirimu-di-sanur-2--679169.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun