" Tanya ...itu sisa makanan mau dimakan apa tidak? kata si weird . " Nggak" jawabku dengan mata basah, kuusap air mata yang hampir jatuh. Aku tidak mau si aneh dan menyebalkan ini nanti bertanya-tanya lagi. Aku mau makan malam bersama karena dia telah menolongku meminjamkan uang. Coba kalau dia tidak meminjamkan uang , sudah ku bentak-bentak untuk minggir dari tadi.
"Aku capek mau mandi dan istirahat see you" kataku. Aku sudah sebel dan berharap ketemu si weird ini  besok untuk mengembalikan uang saja. Setelah itu aku mau program menyepiku dan yoga di kamar, kemudian seharian di kolam renang sambil meneruskan membaca Bhagavad Gitayang belum habis kubaca. Tanpa gangguan siapapun!
" Aku punya teman-teman orang Indonesia dan orang Bule di sini , kita suka kumpul di Bar pojokan sana , kamu mau kesana nanti malam? aku bayarin minum mau?" tanya si aneh lagi. Kulihat raut mukanya yang datar tanpa emosi , tidak pernah kulihat dia ketawa tergelak-gelak sepertiku atau Sopir kita siang tadi. Entah sengaja atau tidak , aku bisa membaca sedikit raut wajahnya, ada banyak cerita sedih disana. Akupun sedang sedih dan patah hati mengapa juga aku memikirkan orang lain di depanku ini? . Lama tidak menjawab pertanyaannya, dia bilang di Bar itu aku boleh merokok sepuasnya. Aku memang bercerita di mobil tadi siang tentang Singapore, Â kalau ke Bar kita harus keluar ruangan hanya untuk merokok dan aku benci itu. Aku ingin merokok dan mendengarkan musik sekalian 2in1.
" Ok jawabku akhirnya, See you at 10pm!
Si weird mengetok pintu kamarku jam 10 malam tepat , ya Ampuuun begitu menyebalkannya orang ini , apakah dia tidak tahu aku sudah tidur?. " Ayo kita ke Bar dan kukenalkan dengan teman-temanku " katanya bersemangat tanpa melihat aku masih riyip-riyip baru bangun. Â Â " "ok tunggu aku 20 menit untuk gosok gigi dan ganti baju" .
Yang dinamakan Bar di pojokan ternyata sebuah warung milik rakyat kebanyakan yang disulap menjadi tempat nongkrong dengan musik seadanya. Bukannya Bar dengan suasana gemerlap lampu warna-warni dan perempuan menawan hati. Â Makanan boleh dipesan tapi semua murah meriah. Tentu saja ada minuman tapi terbatas. Kujumpai ada sepasang nenek-nenek dari Inggris, pasangan Swedia , Ada juga orang Amerika yang asyik bercerita tentang pengalamannya di Thailand, seorang bapak-bapak dari Jerman dengan bahasa Inggris yang kedengaran kental banget logatnya, Mas-mas dari Jawa dan Mbak-mbak yang menunggu warung. Aku tertawa, ini yang disebut Bar oleh si weird ! . Tempat duduk pun kami berjejer-jejer di bangku kayu mengelilingi warung. Tapi aku merasa bersukur disini aku banyak bertukar pikiran dengan orang-orang tadi . Serasa membosankan di warung ini , aku mengantuk , jam 12 malam aku pulang ke Hotel. teringat besok aku mesti dijemput Mitch jam 11 pagi.
-----------------
Pagi ini agendaku adalah mengunjungi Healer kemudian bikin tattoo, Jam 8 pagi pintu diketuk-ketuk dari luar. Sengaja tidak kubuka karena aku tidak punya janji temu dengan siapa-siapa, hari ini janjianku dengan Mitch adalah jam 11 pagi. Masih ada banyak waktu. Makan Pagi biasanya aku terakhir sendiri. Antara jam 9 sampai jam 10 . Apakah si weird pengetuk pintu tadi? mungkin saja dia mau menagih utangku 200 ribu! padahal ku sudah bilang tadi malam, Â jam 11 pagi kita akan ketemu di Loby untuk penyelesaian utang piutang. Tapi kenapa jam 8 pagi sudah mengetuk-ngetuk pintu kamarku?. Menyebalkan 200 ribu saja tidak sabar menagihnya!.
Kuselesaikan makan pagiku jam 9.30 pagi, jam 10 pagi ku berenang di Kolam renang sambil baca buku. Mataku bengkak habis menangis semalaman gara-gara tercium aroma Calvin Klein entah dari siapa. Kutanyakan kepada si weird tadi malam apa merk parfumnya , ternyata si aneh ini memakai parfum Boss. Mitch temanku tidak memakai parum pun. Ku ambil handuk renang yang besar dan kembali ke kamar untuk mandi pagi kemudian ke Loby tepat jam 11 . Kulihat si si weird dan temanku Mich sudah duduk di Loby.
Ya Tuhan si weird disana masih dengan tatapannya yang aneh dan dingin, " ini uangmu 200 ribu sudah kukembalikan , terima kasih atas pertolonganmu ya" kataku padanya.
"Kamu mau kemana?" tanyanya, " aku mau ke Healer dan mentattoo lenganku" jawabku buru-buru sambil masuk ke jeepnya Mitch. " See you " kataku basi-basi.