Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ngakak Bareng Kompasianer Ini di Berlin

5 September 2014   01:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:35 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami berjalan melewati KADEWE Mall besar di Berlin, kemudian perjalanan dilanjutkan sebentar dengan naik Bus hanya beberapa stop . Dan sampailah kita ke sebuah Restaurant Chinese dengan akuarium didalamnya dengan Chinese Interior yang bisa kukatakan biasa saja.

Benar-benar Chinese Restaurant yang enak menurutku , tidak salah kalau Rudi Buess suami Yuni merekomendasikan tempat makan malam . Sambal cabenya  yang pedas bikin ketagihan apalagi di temani menu kerupuk dan macam-macam Dimsum, teh hangat, bir, anggur putih, tahu tumis dengan sayuran dan air mineral, lengkap sudah isi perut malam ini. Sambal cabe yang kita makan tadi sama dengan sambal yang kita makan di Singapore, cabe kering yang di tumis dengan sesame oil , bawang putih dan campuran dari minyak peking duck memang rasanya menendang-nendang ke perut , enak , pedas, seger tapi  bikin perut panas! Sayang mereka tidak menjual peking ducknya. Kulihat di menu listnya bebek goreng kering tapi bukan peking duck.

Kita ketawa-ketawa sepanjang malam dengan humor-humor lelucon segar mungkin ikan-ikan di akuarium di samping kita bisa muntah-muntah karena kita ngakak-ngakak dari datang sampai pulang. Waiter yang dari etnis Chinese pun senyum-senyum melihat kami, hanya tiga kata yang dia ucapkan ke kami " Makan, Bayar, Pulang" ampuh jurusnya!.

[caption id="attachment_357223" align="aligncenter" width="490" caption="Ini Pasangan Romantis itu yang masih mengenakan cincin kawin mereka! Walaupun sudah lama mengarungi lautan asmara. hehhehehehe"]

1409830284519713461
1409830284519713461
[/caption]

Ku suka Berlin yang penuh dengan exitment seperti Singapore di waktu malam . Jam 9 lebih kami melangkah pulang melewati cafe-cafe cantik dan Restoran di sepanjang Pariser Strasse tempatku menginap, ada sebuah restaurant cantik di jalan itu dan kita memutuskan untuk minum kopi sejenak disana sebelum berpisah . Ku pesan secangkir cokelat campur susu , karena kupikir bagus untuk perutku menjelang tidur malam . Kami bertiga ternyata gila cabe sampai perut panas sekali. Entahlah mungkin Rudi reinkarnasi orang Sichuan Chinese yang suka makan cabe , yang kutahu tidak banyak orang Njerman bisa tahan makan cabe!. Yang ini special mungkin sudah di training siapa tahu?

Selasa sore , kami janjian untuk ketemu dan ngakak-ngakak lagi, tapi kali ini dengan thema dari hulu ke hilir, temanya dari relathionship, politik sampai soal chicken yang sexy di Geylang dan perempuan cantik dari Thailand seru khan?. Sebelumnya Aku berdua saja dengan Yuni duduk dulu ngopi di Tschibo dekat - dekat ke arah KADEWE  sambil menunggu Rudi yang sedang dalam perjalanan. Kami duduk santai di luar kebetulan udara agak hangat , ku lepas jaketku sambil ngobrol dan ngakak2 dengan Yuni. Mungkin saking serunya ngakak-ngakak aku dikedipin mata berkali-kali oleh seorang kakek di depanku. Kukira matanya klilipan ternyata memang si Kakek mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali ke aku hahahahahaha . Akhirnya ku sapa sekalian .

"Dari mana anda"?

"Saya dari Berlin " Jawabnya.

"Oh senang bertemu anda, saya dari Indonesia " jawabku sedikit promosi.

Ya sudah begitu saja sang Kakek duduk kembali ke kursinya yang ada di depanku sambil terus melirik-lirik ke arahku . Haduh baru kali ini aku di ajak flirting sama kakek-kakek hahahahahha.

Selanjutnya kami harus menaiki Subway ke arah Restaurant Jerman, karena disana suaminya Yuni sudah menunggu. Kira-kira 15 menit sampai 20 menit kita sampai di sana. Kulihat Si Rudi sudah duduk di pojokan sambil senyum-senyum ke arah kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun