Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ngakak Bareng Kompasianer Ini di Berlin

5 September 2014   01:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:35 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_357258" align="alignnone" width="700" caption="Hawanya memang dingin-dingin empuk di Berlin."][/caption]

Ku cepat-cepat membereskan baju olahraga ke tas ku dan menggantinya dengan baju santai. Kursus Wellnes intensif  yang ku ikuti di Wittenbergplatz Berlin berlangsung selama 6 hari ini memang membuat tenagaku terkuras secara Fisik dan otak ku, belum lagi harus memahami teori-teori Manuelle Lymphdrainage yang bikin mumet , ditambah lagi teori Rudolf Breuss benar-benar aku mabok  ( keduanya teori massage ) Kopi dua cangkir belum untuk memacu otakku bekerja lebih cepat hari ini . Kulirik jam menunjukkan pukul 4 lebih lima menit , langsung ku turun ke bawah kulihat teman-teman kursus ku ada Gengnya si Berat yaitu Raphael dari Hannover yang bertumbuh jumbo dan Dieter dari Munchen si ceking. Keduanya asik merokok di depan pintu keluar. Ku join mereka sebentar karena kulihat Yuni belum datang.

Oh ya Yuni adalah Kompasianer yang berdomisili di Berlin dengan suaminya, ini  Profilnya di kompasiana  http://www.kompasiana.com/Salju , menurut profilnya yang kubaca , " Lulusan Fakultas Sastra Rusia Universitas Padjadjaran thn.1994. - Karyawati di satu perusahaan di Jerman."  Hmmmm menarik juga batinku ketemu orang yang tertarik belajar budaya dari negaranya Putin.

Aku suka baca tulisan Yuni karena bentuk tulisannya selalu mirip-mirip Reportase dan lengkap dengan data-datanya , kita kalau membaca tulisan Yuni seperti membaca sebuah koran lengkap dengan data-data , Lumayan kalau membaca tulisannya bisa tambah pengetahuan, coba saja!

Kuingat beberapa bulan yang lalu kami saling menyapa di inbox masing-masing. Well ada chemistry diantara kita mungkin , aku pikir orangnya renyah dan aku juga pernah di telepon Yuni 2 kali sampai berjam-jam dari Kotaku Mageburg.

Kulihat dirinya dari kejauhan dengan suaminya, ku lambaikan tanganku dan aku pamitan dengan gerombolan si berat yang mengajakku ngopi di kafe , kutolak dengan halus karena kita sudah rencana akan makan malam di Chinese Restaurant.

"Halo Gita"

"Halo Yuni, senang ketemu dengan kalian berdua " kataku.

"Ini Rudi , suamiku " Yuni mengenalkan suaminya.

Selanjutnya kami bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia , ternyata Rudi lancar sekali berbahasa Indonesia, bahkan aku yang suka berbicara cepat pun masih bisa diikutinya dengan baik. Dia asik memanggilku Mbak. Hahahhahaha untung bukan Mbaké.

"Panggil saja Gita atau nama kecil saya its ok" jawabku.

Kami berjalan melewati KADEWE Mall besar di Berlin, kemudian perjalanan dilanjutkan sebentar dengan naik Bus hanya beberapa stop . Dan sampailah kita ke sebuah Restaurant Chinese dengan akuarium didalamnya dengan Chinese Interior yang bisa kukatakan biasa saja.

Benar-benar Chinese Restaurant yang enak menurutku , tidak salah kalau Rudi Buess suami Yuni merekomendasikan tempat makan malam . Sambal cabenya  yang pedas bikin ketagihan apalagi di temani menu kerupuk dan macam-macam Dimsum, teh hangat, bir, anggur putih, tahu tumis dengan sayuran dan air mineral, lengkap sudah isi perut malam ini. Sambal cabe yang kita makan tadi sama dengan sambal yang kita makan di Singapore, cabe kering yang di tumis dengan sesame oil , bawang putih dan campuran dari minyak peking duck memang rasanya menendang-nendang ke perut , enak , pedas, seger tapi  bikin perut panas! Sayang mereka tidak menjual peking ducknya. Kulihat di menu listnya bebek goreng kering tapi bukan peking duck.

Kita ketawa-ketawa sepanjang malam dengan humor-humor lelucon segar mungkin ikan-ikan di akuarium di samping kita bisa muntah-muntah karena kita ngakak-ngakak dari datang sampai pulang. Waiter yang dari etnis Chinese pun senyum-senyum melihat kami, hanya tiga kata yang dia ucapkan ke kami " Makan, Bayar, Pulang" ampuh jurusnya!.

[caption id="attachment_357223" align="aligncenter" width="490" caption="Ini Pasangan Romantis itu yang masih mengenakan cincin kawin mereka! Walaupun sudah lama mengarungi lautan asmara. hehhehehehe"]

1409830284519713461
1409830284519713461
[/caption]

Ku suka Berlin yang penuh dengan exitment seperti Singapore di waktu malam . Jam 9 lebih kami melangkah pulang melewati cafe-cafe cantik dan Restoran di sepanjang Pariser Strasse tempatku menginap, ada sebuah restaurant cantik di jalan itu dan kita memutuskan untuk minum kopi sejenak disana sebelum berpisah . Ku pesan secangkir cokelat campur susu , karena kupikir bagus untuk perutku menjelang tidur malam . Kami bertiga ternyata gila cabe sampai perut panas sekali. Entahlah mungkin Rudi reinkarnasi orang Sichuan Chinese yang suka makan cabe , yang kutahu tidak banyak orang Njerman bisa tahan makan cabe!. Yang ini special mungkin sudah di training siapa tahu?

Selasa sore , kami janjian untuk ketemu dan ngakak-ngakak lagi, tapi kali ini dengan thema dari hulu ke hilir, temanya dari relathionship, politik sampai soal chicken yang sexy di Geylang dan perempuan cantik dari Thailand seru khan?. Sebelumnya Aku berdua saja dengan Yuni duduk dulu ngopi di Tschibo dekat - dekat ke arah KADEWE  sambil menunggu Rudi yang sedang dalam perjalanan. Kami duduk santai di luar kebetulan udara agak hangat , ku lepas jaketku sambil ngobrol dan ngakak2 dengan Yuni. Mungkin saking serunya ngakak-ngakak aku dikedipin mata berkali-kali oleh seorang kakek di depanku. Kukira matanya klilipan ternyata memang si Kakek mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali ke aku hahahahahaha . Akhirnya ku sapa sekalian .

"Dari mana anda"?

"Saya dari Berlin " Jawabnya.

"Oh senang bertemu anda, saya dari Indonesia " jawabku sedikit promosi.

Ya sudah begitu saja sang Kakek duduk kembali ke kursinya yang ada di depanku sambil terus melirik-lirik ke arahku . Haduh baru kali ini aku di ajak flirting sama kakek-kakek hahahahahha.

Selanjutnya kami harus menaiki Subway ke arah Restaurant Jerman, karena disana suaminya Yuni sudah menunggu. Kira-kira 15 menit sampai 20 menit kita sampai di sana. Kulihat Si Rudi sudah duduk di pojokan sambil senyum-senyum ke arah kami.

Akhirnya acara pemilihan menu makan malam di mulai. Tentu tidak ada tempe dan tahu disini apalagi sambal terasi! Aku lupa kalau porsi disini selalu besar. Jadi pesenanku Taco ditaburi keju Gouda hampir full sepiring penuh! alamak mana bisa aku memakan semua? ,

"Apa boleh di bungkus tanyaku?"

[caption id="attachment_357222" align="alignnone" width="700" caption="Mau tampil keren jadi ancur! gara-gara jaket berat dan bawaan sak grandul!"]

140983016475717860
140983016475717860
[/caption]

Tidak apalah jadi orang kampung kan sayang kalau sampai buang makanan,  kita juga bukan di Perancis saudara-saudara, kalau di Perancis jangan pernah minta bungkus ya? nanti kita dikira mahluk dari planet antah berantah .  Porsinya orang Perancis itu petit-petit ( kecil) , beda dengan porsi makanan orang Jerman besar-besar.

Well ku bilang dengan Rudi dan Yuni , kalau sedang di Singapore jangan pernah bilang dengan tukang TAXI kalau kita mau beli ayam atau mencari ayam, salah-salah akan di turunkan ke Geylang di tempat Red Districk. Bukannya dapat ayam beneran , malah kita akan dapat ayam bergincu yang pandai menari-nari!.

Ada obrolan seru , Nih tip bagi para bapak-bapak dan mas-mas yang sudah beristri atau yang sudah bertunangan , selalulah pakai cincin tunangan atau cincin kawin kalian. Karena menurut aku kalian yang masih memakai cincin tersebut kemana-mana akan terlihat romantis dan sexy sekali. Jadi defnisi romantis buat aku itu kalau kalian dengan terang-terangan show off jari manis dengan cincin tersebut. Rasanya gimanaaaa gitu melihatnya . Apalagi kalau kulihat bapak-bapak atau mas-mas sudah memakai cincin kawin masih mau mengendong anaknya atau baby nya, pasti deh kalian akan mendapat tengokan kepala dariku dalam arti so positif, "Wow sexy man lewat di depanku!

[caption id="attachment_357224" align="aligncenter" width="560" caption="Taco campur Keju Gouda yang bikin aku ILFIL itu...porsinya sak gerobak!"]

140983037537445190
140983037537445190
[/caption]

Itu bagian dari tema ngakak-ngakak kita tentang relathionship yang bikin gusi kita gak kering-kering. Serasa aku sudah mengenal Yuni dan Rudi lama sekali, I dont know mungkin kita reinkarnasi juga dari grup lawak jaman baheula, siapa tahu ya?

Kulihat si Rudi dan Yuni kompak pake cincin kawin, "wow selamat kalian pasangan romantis"

"Kenapa kemarin kamu tidak memakai cincin kawin ? tanya Rudi.

"Aku lupa karena tadi di kelas mesti dilepas " jawabku. Kemarin waktu kita ketemu memang aku tidak memakai cincin ku karena kalau kita belajar teori memijat mesti di lepas. Dan waktu ketemu aku lupa memakainya lagi.

Makan malam sambil minum-minum disini lebih seru juga ternyata , karena restaurannya terkesan hangat dengan suasana redup. Kalau boleh dikatakan serasa nyaman suasananya untuk sekedar ketemu dengan teman-teman ngobrol ngalor ngidul dengan bir , atau segelas Wine, its okay.

"Kamu minum apa Git?

Biasa kalau makan malam aku selalu minum anggur putih , rasanya nyaman sekali di tengorokan. Kulihat Rudi masih setia dengan Bir nya, sedangkan Yuni minum air mineral dan cocktail kalau tidak salah. Obrolan tambah seru , kita menambah minuman lagi. Kulihat list minuman di depanku ada Pina Colada huh aku membenci minuman itu. Cuba Libre apa lagi itu nama juga nama sebuah Bar di Clark Q yang bikin aku muak, Bir ? aku tidak suka. Teh ? kalau malam malas minum teh!

"Ya sudah Sex on the Beach saja" kataku ke pelayan perempuan dengan dandanannya yang menor sekali! Alisnya terbntuk kurang sempurna , seperti garis pantai yang terjal pikirku. Padahal kalau dia tampil biasa saja kukira lebih menarik.

Apalah arti sebuah nama Kata William Shakespeare , pelayan datan membawa minuman yang berwarna agak pink dengan hiasan nanas diatasnya, ada sedikit terasa alkohol walaupun samar-samar, lumayan segar di tenggorokan .

[caption id="attachment_357226" align="aligncenter" width="560" caption="Habis kepedesan foto-foto , terlalu banyak sambal fotonya malah jadi manis ya."]

14098304851096111615
14098304851096111615
[/caption]

Jam setengah sepuluh kita berpisah. Hawa diluar semakin dingin ku rapatkan jaketku . Sialan memang hidung langsung meler kalau terkena yang dingin-dingin. Ku harus berjalan sekitar 350 meter untuk sampai ke Subway. Aku mesti istirahat karena besok harus mulai lagi kursusku. Kerja, kerja, kerja.

Sampai jumpa lagi . God Luck ya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun