Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Konsumen Jangan Takut Diancam oleh Retailer

14 Oktober 2014   09:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:06 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14132518362049410690

Pembelian berjalan lancar dan mantel hangat saya terima. Anehnya sebulan kemudian saya dikirimi Invoice berisi tagihan Mantel hangat yang belum di bayar ditambah denda sebanyak 9 Euro. Tentu saja saya marah dan email ke retailer tersebut, karena mereka tidak mengembalikan uang  ke akun paypal saya saja tidak saya denda, kok enak saja mereka main denda sendiri mentang-mentang sebuah Busines. Saking marahnya saya bilang kalau mereka kapitalist tanpa otak hahahahahha , ingat ya saya tinggal di Jerman timur yang sosialisnya masih kental sekali .

Akhirnya  saya dikirimi email kalau mereka minta maaf atas semua itu dan menghilangkan denda tersebut, selanjutnya mereka akan mengembalikan uang  ke akun Paypal saya, setelah uang masuk saya dipersilahkan membayar mantel hangat tersebut, mbulet bukan? padahal intinya sederhana! itulah Jerman, kalau bisa dipersulit kenapa tidak? birokrasinya sudah mengakar rumput dan mendarah daging sampai tidak bisa di berantas.

Yang ini aneh lagi, saya lihat sebuah website dengan harga Grosir, barang-barang yang dijual semacam Hp, Electronik , Parfum dengan merek ternama dll. Karena saya tertarik dengan sebuah barang maka saya mengisi nama dan alamat saya disitu, tidak tahunya setelah terkirim saya diharuskan membayar membership sebanyak 260 Euro selama setahun. Dan itu saya ketahui setelah saya menekan tombol klik terkirim. Wah ingat kisah si Budi lagi menimpa saya!.

Saya sih masih tenang saja karena saya pikir saya tidak menikmati apa-apa keuntungan dari website tersebut, lagi pula website tersebut tidak ada kotak pertanyaan kepada saya , apakah saya setuju atau tidak tentang biaya membership tersebut, yang ada hanya kotak untuk tombol mengirim pesan. Dari situ saya berpikir Website ini telah menjerumuskan dan tidak transparent, entah sudah ada berapa korbannya, yang pasti saya tidak akan mau membayar membership yang tidak sengaja telah saya klik tersebut.

Sampai pada suatu hari saya dikirimi sebuah invoice dengan tagihan 260 Euro!. Karena Saya sudah berpengalaman di dunia retailer maka saya cuek saja, tetapi suami yang lurus-lurus saja orangnya  sudah gundah gulana . Kamu mesti bayar bla...bla..blaaaa kalau tidak bayar nanti kamu dibawa di pengadilan bla..bla..bla.

No way ! kata saya. Itu website telah melakukan penipuan dan saya tidak suka itu . Tetapi suami kekeuh dengan pendiriannya dasar Jerman keras kepala, dia  tidak akan percaya dengan pendirian dan kata-kata saya.

"kamu tidak tahu disini Jerman , disini semua uang, uang dan uang "katanya.

Kata saya dimana-mana orang juga senang sama uang iya khan ?

Daripada ribut saya ke Consumer Assosiation dan bicara dengan  Lawyer biar suami tenang bisa makan minum seperti biasanya. Di depan lawyer saya dan Pak Lawyer malah ketawa cekikikan , dengan sebal saya bilang ke mereka kenapa pemerintah Jerman tidak memberangus website-website dengan tipikal hard selling dan hard marketing seperti ini, bukankah itu penipuan juga secara tidak langsung?.

Kata si Lawyer mungkin 3 tahun lagi akan hilang website seperti ini katanya, katanya juga birokrasi di Jerman terlalu rumit, hanya untuk menutup website tersebut atau mungkin complain ke consumer assosiation butuh waktu panjang sekali. Jadi intinya kata si Lawyer cuekin saja invoice yg akan datang bertubi-tubi , kecuali kalau dia serius mau gertak sambal memakai surat pengadilan baru dia akan membela katanya. Jadi sekarang cuek saja. Ya sudah begitulah akhirnya saya mesti membayar lawyer ini 36 Euro untuk biaya ngekek bareng sejam tadi. Memang murah karena saya hanya membayar biaya Administrasi saja , mungkin Lawyernya dapat gaji Pemerintah ya.Setelah itu saya menerima Invoice total 5 kali dari Website company ini, tetapi saya cuekin hingga kini sudah tidak ada kabar beritanya lagi.

Ada cerita lagi ?  masih ada banyak cerita retailer yang nakal disini. Misalnya Webhosting saya ingin cancel dan saya sudah mengirim surat / cancellation letter sejak bulan April , jadi menurut Terms and conditions mereka cancelation akan berlaku mulai akhir Juni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun