Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik SPA dan Healing Therapy di Jerman

53 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java Wellness & Healing di Jerman, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Pernah Lari Dari NS Singapore , Kalau Tidak Ingin Di Penjara

15 November 2014   07:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:46 1849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_375507" align="alignnone" width="720" caption="Singapore Armed Forces (SAF), lulusan terbaru. Foto koleksi teman saya Sayuti Kamdani."][/caption]

Saya membaca ribut-ribut di koran tentang Kemarahan Panglima TNI saat WNI jadi tentara Singapura ini beritanya disini :

http://www.merdeka.com/peristiwa/kemarahan-panglima-tni-saat-wni-jadi-tentara-singapura.html

Apakah Nasional Service ( NS ) di Singapore itu ?

Di usia 18, semua laki-laki Singapura diwajibkan untuk pelatihan militer yang disebut  Nasional Service (NS).

Nasional Service diperkenalkan pertama kali pada tahun 1967, dengan tujuan untuk  pertahanan Singapura dan untuk mendorong kekompakan antara mereka . Dua tahun bertugas di NS hanya untuk laki-laki muda singapore dan diharappkan   supaya anak-anak muda ini terbangun kekuatan karakter mereka, dewasa dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan.

Menghabiskan waktu latihan sesama mereka sehingga menempa anak-anak muda ini untuk mempunyai keeratan , solidaritas, kesetiawakanan dan  hubungan yang kuat dari berbagai latar belakang dan etnis yang beragam, karena mereka terikat oleh pengalaman sehari-hari selama latihan dan kebersamaan, kebanggaan nasional dan kekompakan . Selepas NS berakhir biasanya anak-anak muda ini telah memiliki rasa membangun persahabatan yang solid seumur hidup mereka sampai mereka dewasa kelak.

Menurut Undang-Undang Dinas Militer Singapore, semua laki-laki warga negara Singapura dan Penduduk Permanen ( PR ) berkewajiban mengikuti Nasioinal (NS). Setelah mencapai usia 16 ½ tahun, semua laki-laki warga negara Singapura dan Penduduk Permanen (termasuk  kewarganegaraan kedua), harus mendaftar untuk NS.

Oleh karena itu persyaratan ini juga berlaku untuk anak laki-laki yang diberikan Status PR di bawah sponsor orang tua mereka ( dalam hal ini anak-anak Indonesia yang ikut orang tuanya di Singapore ).

Sedangkan mereka yang tinggal atau belajar di luar negeri akan dikirim pemberitahuan registrasi dari Central Manpower Base (CMPB) untuk mendaftar secara online . Biasanya seminggu sebelumnya sudah ada pemberitahuan untuk E-Registration.

Untuk mereka yang sedang belajar di sekolah pemerintah Singapura atau institusi lainnya dapat mengajukan  penundaan untuk mengikuti NS tetapi tentu saja setelah study selesai NS masih harus diikuti. Sedangkan batas usia minimum adalah 18 tahun untuk pendaftaran penuh waktu ( full time ) NS.

[caption id="attachment_384110" align="aligncenter" width="720" caption="Anak saya ada di sana menjalankan wajib militernya . :http://www.mindef.gov.sg/army/bmtgraduation/index.htm"]

14189864752033121528
14189864752033121528
[/caption]

Dalam hal ini Pemerintah Singapura sangat serius terhadap pelanggaran NS. Siapapun mencoba untuk menghindarinya akan ditindak dan 'dapat dikenakan hukuman penjara sampai tiga tahun, denda hingga SGD 5.000 atau keduanya.

Mereka yang telah menyelesaikan NS kemudian harus bergabung dengan  Singapore’s operationally ready national servicemen (NSmen).

NSmen akan dipanggil untuk melapor dan kembali ke camp maksimum 40 hari setiap tahun sampai usia 50 tahun (untuk Officer) atau 40 tahun (untuk non Officer).

Ketika NSman harus pergi ke luar negeri selama lebih dari 24 jam dan kurang dari enam bulan, mereka perlu memberitahukan kepada Pusat MINDEF sebelum perjalanan tersebut. Mereka yang pergi ke luar negeri selama lebih dari enam bulan harus mengajukan permohonan izin keluar ( Exit Permit ).

Saya maklum tentu saja sebagai Bangsa yang Nasionalis memang terlihat dua orang Indonesia tersebut seperti kehilangan jati dirinya sebagai orang Indonesia , tentu saja dalam hal ini kita akan semakin di tertawakan oleh Pemerintah Singapore akan ketidak becusan dan keteledoran kita akan hal-hal yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan apalagi National Services intinya adalah Membela Negara.

Sebagai Ibu yang mempunyai anak-anak yang berkewarganegaraan Singapore ( ex suami saya Singaporean ), saya baru saja melepas jagoan saya bulan September kemarin untuk melaksanakan tugasnya bela negara dengan memasuki NS ( National Services) atau wajib militer. Secara pribadi saya senang karena dengan adanya NS ini anak-anak saya nantinya akan belajar untuk menjadi pribadi yang tangguh, membangun karakter, belajar menjadi dewasa dan belajar menjadi pemimpin. Tentu bagi saya hal ini menguntungkan , tetapi bagaimana dengan keluarga -keluarga lain yang tinggal di Singapore hanya untuk mencari nafkah? padahal kebanyakan keluarga ini hanyalah sebagai Penduduk Tetap saja dengan KTP Biru ( Permanent Resident / PR ) , tentu mereka juga di wajibkan untuk memasukkan anak laki-laki mereka menyertai program NS yang berlangsung 2 tahun ini. Nah inilah dilema bagi kebanyakan penduduk PR ini tak terkecuali kebanyakan teman-teman saya yang masih menyimpan passport Indonesia mereka tetapi merasa maju kena mundur kena karena kewajiban NS dari Pemerintah Singapore ini .

Yang tidak mau mengikuti NS maka status PR anaknya akan dicabut, ada juga teman saya yang menghindari NS dengan mengirim anaknya kembali ke Jakarta sewaktu berumur 16 tahun ( dalam hal ini saya tidak tahu berapa lama sekolah di Jakartanya, apakah setelah kembali ke Singapore status PR nya akan tetap didapat atau tidak , saya tidak tahu ). TETAPI INGAT SISTEM DI SINGAPORE ITU SEMUA ONLINE DAN TIDAK BISA DIKIBULI.

Karena setelah selesai menyelesaikan sekolah di Jakarta dan si anak ingin kembali ke Singapore lagi, otomatis status PR anak tersebut kemungkinan tidak bisa di perbaharui lagi dan si Orang tua harus melalui step by step lagi apply PR tersebut. Padahal sekarang ini untuk mendapatkan status PR di Singapore sangat sulit karena tersandung kuota , dan akhir-akhir ini saja banyak kritikan rakyat Singapore supaya Pemerintahnya membatasi masuknya orang asing.

Sedangkan kasus anak Indonesia yang ketahuan ikut NS dan mengikuti latihan kerjasama INDOPURA di Magelang itu menurut saya bukan kasus yang pertama terjadi , banyak sekali kok anak-anak Indonesia yang mengikuti NS di Singapore karena mereka memang tidak ada pilihan lain. Tentunya yang saya sayangkan adalah sistem dan Hukum di Indonesia yang teledor sampai tidak bisa mendata mereka-mereka itu. Apakah saya perlu turun tangan? hehehhehehehe kidding but trust me I know it!.

Dibawah ini adalah Pengalaman NS pertama kali ( seperti kebanyakan orang tua lainnya, perasaan saya tercampur aduk antara sedih , kawatir dan bangga)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun