Mohon tunggu...
Gitanyali Ratitia
Gitanyali Ratitia Mohon Tunggu... Professional -

47 yrs old Mom with 3 kids, Fans of Marilyn Monroe, Jazz & Metallica , Bali - Java SPA Owner, Positive thinker, Survival. Reiki Teacher, Angelic healer, Herbalis. I’m not the girl next door, I’m not a goody goody, but I think I’m human and I original. Life Is beautiful but sometimes A Bitch and someday It F***s You In The Ass but heeey dude! be positive.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polisi Singapura Menangkap 2 Orang Jerman Karena Vandalism Kereta SMRT

21 November 2014   23:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:11 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14165635151295732547

[caption id="attachment_377126" align="alignnone" width="620" caption="http://www.tnp.sg/news/police-nab-two-germans-vandalising-smrt-train"][/caption]

Pagi-pagi sambil sarapan saya mendapat SMS dari teman baik saya di Singapore .

"Cepat buka laptop dan baca Channel News Asia" ,

Saya penasaran ada apa? ternyata ada berita tentang  dua orang Jerman berusia  21 tahun telah tertangkap Polisi karena diduga merusak kereta api SMRT di Bishan Depot bulan ini. Ternyata dua orang ini sudah buron sejak beberapa hari lalu. Dan yang lebih mencengangkan pasangan Jerman ini ditangkap di di Bandara Internasional KL dengan bantuan Polisi Royal Malaysia. Mereka dideportasi dari Malaysia pagi ini dan di kembalikan ke Singapura untuk disidang di pengadilan besok.

Kedua pria  Jerman ini ditahan di Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar jam 6:00 sore waktu setempat  pada hari Kamis (20 November) saat mereka bersiap-siap untuk naik pesawat ke Australia. Ponsel, laptop, kamera, dan tiga nozel semprot ditemukan di tas orang tersebut ketika mereka ditangkap, kata polisi Malaysia.

Penyelidikan sedang dilakukan saat ini tentang bagaimana mereka sampai bisa masuk ke Bishan Depot. Polisi telah menerima laporan sebelumnya bahwa kereta MRT yang diparkir di depot dirusak pada tanggal 8 November jam 06:40 malam. 12 kaleng cat semprot dan sarung tangan karet yang ditemukan di lokasi kejadian.

Para tersangka memasuki Singapura pada tanggal 4 November dan meninggalkanSingapore pada tanggal pada Nov 8. Sebelum ditangkap di Kuala Lumpur mereka telah melakukan perjalanan ke negara-negara tetangga, termasuk Bangkok. Untuk hal ini Polisi dari ketiga negara melakukan kerja sama untuk menangkap tersangka.

Direktur Departemen Investigasi Kriminal  Singapore (CID), Senior Asisten Komisaris Polisi (SAC) Tan Chye Hee mengatakan:

"Para tersangka dengan terang-terangan mengabaikan dan melanggar hukum di Singapura. Polisi tidak mentolerir tindak pidana kurang ajar dan kami akan berusaha sekuat tenaga untuk memburu orang-orang yang melakukan kejahatan ini, baik itu orang lokal atau orang asing, dan membawa mereka ke pengadilan," kata SAC Tan.

Jika terbukti bersalah vandalisme, para tersangka bisa dipenjara hingga tiga tahun, atau denda sampai S $ 2.000. Mereka juga dipercayai akan mendapatkan hukuman rotan antara tiga sampai delapan cambukan. Untuk pelanggaran masuk tanpa izin, mereka bisa didenda S $ 1,000 atau menghadapi hukuman penjara sampai dua tahun.

Ok sekarang saya akan bercerita , Di tempat saya ( maksudnya di Magdeburg Jerman ), saya melihat banyak sekali coretan-coretan grafiti di pinggir jalan. Terutama di jembatan , di taman-taman , gedung-gedung kosong dll. Bahkan halte Bus sering kali banyak coretannya, bahkan kaca pun kadang dipecahkan . Saya bertanya kepada suami yang Jerman apakah mencorat-corat itu bukan tindakan kriminal di Jerman? kok dibiarkan mereka merusak fasilitas umum? . Entahlah saya tidak mendapat jawaban yang pasti , suami saya tahu belum pernah ada orang di penjara karena mencorat-corat fasilitas umum disini. Ya sudah saya diam saja , tetapi saya tekankan kepada anak saya jangan pernah mencorat-coret fasilitas umum kecuali memang ada tempat khusus yang disediakan untuk pameran art.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun