Mohon tunggu...
Ni Putu Gita Mahadewi Matra
Ni Putu Gita Mahadewi Matra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa semester 1 Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang memiliki passion terhadap bidang hukum, pengembangan diri, dan kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Doomscrolling: Kebiasaan Buruk yang Membunuh Produktivitas dan Kesehatan Mental

2 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 2 Januari 2025   21:54 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: news.christianacare.org 

Tak hanya itu, melihat berita buruk yang berlarut-larut dapat meningkatkan rasa takut tanpa memberikan pemecahan masalah yang jelas. Akibatnya, rasa takut ini akan mengendap dalam pikiran kita dan terjebak dalam siklus ketakutan tiada akhir.

  • Ketergantungan pada Informasi Negatif

Selain meningkatkan rasa takut, doomscrolling juga dapat menciptakan ketergantungan yang berbahaya terhadap informasi negatif. Ketergantungan ini yang akan memacu kita untuk selalu update dengan berita terbaru meskipun membuat kita menjadi lebih buruk. Kita akan terjebak dalam pola pikir negatif sehingga sulit melihat sisi baik dari kehidupan. 

Langkah-langkah Mengurangi Doomscrolling

Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengurangi doomscrolling. Adapun langkah-langkah yang bisa kamu lakukan diantaranya:

  1. Batasi Waktu dan Lokasi Akses Berita. Kita perlu menentukan waktu tertentu dalam sehari untuk mengecek berita, misalnya 30 menit setelah makan siang. Jika perlu, gunakan fitur pembatas waktu aplikasi di ponsel atau set alarm. Selain itu, coba letakkan ponselmu di tempat yang agak jauh agar tidak mudah dijangkau ketika bangun tidur.

  2. Tentukan Sumber Berita Terpercaya. Alih-alih mengikuti akun-akun yang memicu rasa cemas, pilihlah sumber berita yang memberikan informasi yang seimbang dan tidak sensasional. Contohnya aplikasi BBC News.

  3. Mindful Scrolling. Cobalah untuk lebih aware dengan berita yang kamu konsumsi. Jika merasa tidak nyaman, segera beri waktu untuk diri sendiri sebelum melanjutkan scrolling. 

  4. Membaca hal-hal positif. Jangan ragu mencari berita atau konten inspiratif. Mulai membaca kalimat afirmasi, artikel mengenai pengembangan diri, atau menonton vlog produktif di YouTube yang dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan mental. 

  5. Lakukan Aktivitas Lain. Alihkan perhatianmu dengan melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat seperti berolahraga, journaling, ikut workshop, bersih-bersih, hangout dengan teman, atau hobi lainnya. Aktivitas-aktivitas tersebut tentu dapat mengurangi ketergantungan pada media sosial dan memberi ketenangan dalam hidup. 

Mungkin pada awalnya doomscrolling terasa seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, tetapi dalam jangka panjang dapat merusak kesehatan mental dan fisik kita. Di tengah perkembangan dunia dan teknologi ini, penting bagi kita untuk mengendalikan informasi yang kita konsumsi setiap harinya, terutama informasi negatif. Mengambil langkah kecil untuk mengurangi doomscrolling bukan hanya berpengaruh pada kesehatan mental, tetapi juga memungkinkan kita untuk lebih produktif dan fokus pada hal-hal positif dalam hidup. Jadi, mari mulai mengurangi doomscrolling dan ciptakan kehidupan yang lebih positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun