Mohon tunggu...
Gitakara Ardhytama
Gitakara Ardhytama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sedikit bicara, banyak menulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Wajarkah Ada Aturan Perkara Asmara di Tempat Kerja?

7 November 2023   14:51 Diperbarui: 8 November 2023   00:41 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasangan di Tempat Kerja. Sumber Foto: KamranAydinov (Freepik.com)

Sebenarnya, selain sisi negatif, ada sisi positif yang juga mungkin akan bisa didapatkan oleh beberapa karyawan yang memiliki hubungan spesial dengan karyawan lainnya di dalam satu tempat kerja. Misalnya meningkatkan semangat seorang karyawan jika ia memiliki orang yang disukainya di dalam satu tempat kerja yang sama.

Ya, selain bisa menurunkan kinerja, hubungan spesial antar karyawan yang dikelola dengan baik juga bisa meningkatkan kinerja seorang karyawan. Mungkin karena dorongan perasaannya, seorang karyawan tidak mau terlihat buruk di mata orang yang ia suka, maka ia akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan mengusahakan yang terbaik untuk mendapatkan atensi dari pasangannya. Bisa saja terjadi demikian, kan.

Lalu, apakah wajar jika perusahaan melarang kita memiliki hubungan dengan teman sekerja, sedangkan perasaan seseorang dengan orang yang lainnya adalah sebuah hal yang tidak bisa terkontrol? 

Ini adalah sebuah reaksi kimiawi di otak yang membuat kita nyaman dan bahagia setiap bersamanya di tempat kerja dan membuat saya semakin semangat jika bekerja bersama orang yang saya kasihi, dimana kesalahannya?

Ya jawaban dari semua pertanyaan tadi adalah, TIDAK. Tidak ada yang salah dan tidak ada yang boleh mempersalahkan soal perubahan perasaan kita kepada orang lainnya. Pun begitu tidak bisa juga kita melarang sebuah perusahaan membuat kebijakan yang mana mungkin menjadi concern isues di dalam sebuah lingkungan kerja suatu perusahaan.

Ada alasan yang kuat tentunya mengapa sebuah aturan ditegakkan, pun begitu perkara peraturan perusahaan. Yang bisa kita lakukan adalah mencari tahu sejak awal, apakah perusahaan yang nanti kita akan bekerja di dalamnya akan memperbolehkan adanya sebuah hubungan istimewa antar karyawan, atau tidak memperbolehkannya.

Hal itu wajar ditanyakan seorang calon kandidat karyawan yang akan menyandang sebuah jabatan di suatu perusahaan. Tanyakan saja hal itu kepada pewawancara saat sesi tanya jawab saat wawancara penerimaan kerja. Jangan malu, bukankah sudah hak kita untuk tahu budaya sebuah perusahaan yang akan kita masuki nantinya.

Jika pun sudah terlanjur 'nyemplung' dan kemudian Anda akan dan ingin terlibat sebuah hubungan istimewa dengan seorang karyawan di tempat Anda bekerja, maka perhatikanlah sekitar Anda. Apakah selama ini atasan Anda pernah menyinggung soal pelarangan hubungan spesial antar karyawan atau tidak. Bukankah sebagai seorang karyawan yang baik kita juga harus mampu menganalisa keadaan lingkungan kerja di perusahaan tempat kita bekerja.

Maka kesimpulannya adalah ada beberapa perusahaan yang tidak melarang adanya hubungan istimewa antar karyawan, ada juga yang melarang hal itu terjadi di perusahaannya. Sekarang tinggal pintar-pintar kita memilih dan memilah mana yang harusnya menjad urusan pribadi dan perkara pekerjaan. Selama kita bisa menjaga profesionalitas dan integritas kita, niscaya hubungan kita kepada perusahaan dan rekan kerja 'spesial' kita akan baik-baik saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun