Mohon tunggu...
Gitakara Ardhytama
Gitakara Ardhytama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sedikit bicara, banyak menulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Masihkah Ada Akhir Pekan bagi Pekerja Masa Kini?

4 November 2023   16:15 Diperbarui: 4 November 2023   17:46 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pola kerja gen Z di perusahaan(SHUTTERSTOCK/GROUND PICTURE)

Harusnya saat ini, di malam minggu sekira jam 5 sore, kamu duduk di sudut sebuah kafe. Kamu menunggu seseorang yang mana tidak ada hubunganya sama sekali dengan pekerjaanmu saat ini, untuk sekedar menceritakan ulang keluh kesahmu, bertukar pikiran, memecahkan kesulitan-kesulitan yang kamu alami selama kurang lebih sebulan ke belakang.

Kita butuh sekedar jogging sore bersama satu atau dua orang sahabat baik kita, atau keluarga kita, atau sekedar tegur sapa ke tetangga-tetangga sekitar rumah kita. Kita butuh untuk menjaga ritme di dalam kepala ini agar tidak stess terus menerus ditekan dengan target-target pekerjaan.

Tetapi melihat situasi saat ini, mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan, sepertinya kembali ke lingkungan kerja seperti saat masa-masa Henry Ford masih ada adalah satu hal yang agak berat untuk diharapkan akan jadi kenyataan. 

Masifnya perkembangan teknologi dan globalisasi mengharuskan perusahaan menjadi sebuah entitas yang mampu beradaptasi dengan cepat dan kompetitif.

Jika kita buka sosial media kita sekarang, maka kita akan dapat dengan mudah melihat betapa 'berisiknya' karyawan-karyawan muda saat ini mengeluhkan tentang betapa toxicnya jam kerja kantor mereka. Betapa frustasinya mereka dengan target-target pekerjaan mereka yang semakin tidak masuk akal. Beberapa merasa diperlakukan tidak adil oleh atasannya, karena di saat weekend pun harus terus membalas pesan-pesan atasannya di WA grup kantornya.

Kafe-kafe yang harusnya penuh dengan anak muda yang sedang malam mingguan dan ngobrol, berganti menjadi tempat alternatif bagi karyawan-karyawan 'mode lembur' yang sedang bekerja remote di depan laptopnya. Sambil memesan segelas kopi yang diminum sedikit demi sedikit agar bisa sekedar punya alasan untuk numpang wifi di kafe, karena gaji bulanannya habis untuk membeli kuota di pertengahan bulan kemarin.

Saya yakin pengusaha-pengusaha di luar sana bukan tidak tahu akan adanya 'keberisikan' mereka di sosial media selama ini. Tetapi mereka tutup telinganya kuat-kuat. Mudah bagi mereka melemparkan kalimat "kalau tidak niat kerja, keluar saja. Masih banyak yang mau kerja di sini menggantikan kamu. Cari kerja sekarang susah, lho."

Yah, pada akhirnya akan selalu kita sebagai karyawan yang terjepit dan berdiri dalam posisi yang lemah.

Jadi, coba renungkan judul tulisan ini dan pertanyaan saya tadi,

MASIHKAH ADA AKHIR PEKAN BAGI PEKERJA MASA KINI?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun