Tahukah Anda, 1 November diperingati sebagai hari Vegan Sedunia. Gaya hidup yang sedang trend dan menjadi perbicangan dalam sekitar sepuluh tahun ke belakang ini memiliki satu hari khusus di bulan November yang didedikasikan untuk mereka yang menjalani pola hidup yang meminimalisir konsumsi daging ini. Tujuan diadakannya peringatan hari Vegan Sedunia ini adalah untuk menunjukkan bertapa mudahnya dan betapa nyamannya hidup dengan prinsip yang bebas dari aksi kekejaman terhadap hewan.
Menurut para penggiat gaya hidup unik satu ini, kita sebagai manusia sudah terlalu banyak membunuh hewan-hewan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita selama ini. Belum lagi dengan alasan untuk pemenuhan kebutuhan pokok, kita menggunduli hutan-hutan lebat menjadi peternakan-peternakan hewan yang akhirnya mengorbankan fungsi asli hutan dan meningkatkan produksi gas-gas metana akibat peternakan-peternakan besar yang manusia bangun.
Dalam persepsi para penganut gaya hidup vegan, perlu diadakan gerakan-gerakan yang menyadarkan manusia untuk berhenti mengeksploitasi hewan-hewan secara berlebihan dan lebih memperhatikan lagi hak-hak mereka sebagai makhluk hidup selain manusia.
Lalu, kenapa hanya vegan yang dirayakan setiap tanggal 1 November? Bukannya masih ada yang namanya vegetarian? Bukankah mereka juga sama-sama tidak memakan makanan yang berasal dari hewan?
Sebenarnya, sama saja. Tanggal 1 November adalah hari vegan atau hari vegetarian sedunia. Jika kita ingin menyebutnya sebagai hari vegetarian sedunia juga tidak ada masalah. Keduanya sama saja. Mungkin sebagian orang ada yang memisahkan antara vegan dan vegetarian. Padahal keduanya adalah satu entitas yang sama. Vegan adalah salah satu cabang turunan dari gaya hidup vegetarian itu sendiri. Jadi, singkatnya, vegan adalah salah satu tipe pola hidup vegetarian.
Mengutip dari alodokter.com, sebenarnya tidaklah benar 100% jika kita mengatakan bahwa penganut vegetarian itu tidak makan daging hewan sama sekali. Ternyata ada beberapa cabang vegetarian yang masih memperbolehkan untuk mengkonsumsi daging.
Pola makan semi vegetarian atau yang biasa disebut Flexitarian adalah salah satu cabang vegetarian yang masih memperbolehkan untuk SESEKALI mengkonsumsi daging, ikan, unggas, dan produk olahan susu, dan telur tetapi dalam jumlah yang SANGAT SEDIKIT. Pola makan ini biasanya digunakan sebagai 'latihan' atau pembiasaan bagi seseorang yang baru ingin mencoba gaya hidup vegetarian.
Ada lagi pola makan Lacto Vegetarian. Pola makan Lacto Vegetarian ini SAMA SEKALI TIDAK MENGKONSUMSI daging, ikan, unggas dan telur. Tetapi produk-produk turunan dari susu ternak seperti keju, yoghurt dan mentega masih boleh dikonsumsi bagi orang yang mau menerapkan pola makan vegetarian ini.
Kebalikan dari Lacto Vegetarian, pola makan Ovo Vegetarian tidak mengkonsumsi daging, ikan, unggas dan produk-produk turunan susu. Tetapi MASIH BOLEH mengkonsumsi telur.
Ada pula gabungan dari Lacto Vegetarian dan Ovo Vegetarian, yaitu Lacto-Ovo Vegetarian. Sesuai namanya, pola makan vegetarian satu ini sama sekali tidak makan semua jenis daging, baik daging hewan ternak, unggas, maupun ikan. Tetapi tetap memperbolehkan untuk memakan telur, susu dan produk-produk turunannya.
Nah, sampailah kita kepada 'pemeran utama' dari bahasan artikel ini, yaitu pola makan vegan. Pola makan satu ini adalah pola makan dalam gaya hidup vegetarian yang paling ketat diantara semuanya yang sudah kita sebutkan sebelumnya.
Orang yang menjalani pola makan vegan, BENAR-BENAR TIDAK MEMAKAN DAGING HEWANI APAPUN. Unggas dan ikan tidak mereka makan, pun setali tiga uang dengan semua jenis produk susu dan turunannya. Begitu juga deengan telur, mereka tidak memakannya.
Lalu darimana mereka memenuhi gizi yang tidak mereka dapat dari makanan-makanan hewani? Hampir semua jenis pola makan vegetarian itu mengandalkan makanan substitusi lainnya untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya akan zat gizi yang tidak bisa mereka dapatkan dari daging-dagingan. Misalnya untuk mendapatkan protein mereka mengandalkan biji-bijian. Kalsium bisa mereka dapatkan dari tempe tahu dan oat meal. Intinya semuanya digantikan dengan makanan plant base.
Bahkan tidak hanya pada soal makan. Penggiat vegan garis keras biasanya bahkan akan menolak menggunakan jaket kulit atau gaun dari sutera untuk mereka kenakan. Karena seperti yang kita tahu, ada unsur hewan di dua produk tersebut.
Biasanya masyarakat awam mempersepsikan seorang vegetarian hanya dari pola makan vegan ini saja, sehingga terkesan mereka yang menjadi vegetarian ini tidak mau sama sekali memakan daging dan olahan-olahannya, tidak mau memakai baju-baju yang ada unsur hewaninya, kadang ada beberapa orang penggiat vegetarian yang marah-marah dipasar karena belanjaan makanannya tidak sengaja tercampur dengan daging hewan, dan sebagainya.
Karena itu seringkali penggiat vegetarian di Indonesia kadang di cap sombong, pelit dan berbagai macam stigma negatif lainnya karena sikap dan pilihannya. Sekali lagi, kita tidak bisa menyalahkan mereka yang membenci kaum-kaum vegetarian ini. Terjadinya semua itu murni hanya karena kurangnya informasi mengenai gaya hidup vegetarian ini sendiri di kalangan masyarakat, apalagi menengah ke bawah.
Nah, sekarang kita sudah tahu apa perbedaan dari masing-masing pola makan yang ada di dalam gaya hidup vegetarian itu sendiri. Lalu, jika ingin memulai hidup vegetarian, kira-kira Anda akan memilih pola makan vegetarian yang mana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H