Mohon tunggu...
Gita AjengArfina
Gita AjengArfina Mohon Tunggu... Musisi - love your self :)

Tingkatkan kreatifitas dimanapun dan kapanpun

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kreativitas Mahasiswa KKN 46 UMM Hasilkan Kopi dari Biji Salak

7 Agustus 2019   09:31 Diperbarui: 7 Agustus 2019   11:08 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila terlalu gosong maka rasanya akan pahit dan baunya tidak khas seperti bau salak. Selanjutnya, tumbuk menggunakan lesung dan ayak menggunakan 2 ayakan yaitu yang sangrai besar dan sangrai paling kecil. Lalu dimasukkan hasilnya ke proses packaging dan masukkan ke dalam plastik berukutan 50g serta berikan label Coffee 46.

"Nantinya sebelum berakhirnya masa KKN, kami ingin melakukan serah terima kopi biji salak untuk diolah dan dijual di Desa Wonorejo. Jadi saat acara penutupan nanti kami sekaligus melakukan launching kopi biji salak", ungkap Melinda, salah satu pemateri dari penyuluhan biji kopi salak.

Respon dari peserta pun sangat positif terhadap inovasi biji kopi salak yang satu ini. Banyak warga yang ingin sekali terus dibimbing untuk pembuatan kopi biji salak tersebut. 

Tak hanya itu, warga pun secara sukarela mengundang KKN 46 UMM untuk memberikan materi mengenai biji kopi salak dalam acara ibu-ibu PKK. 

"Rasanya enak seperti kopi tapi ada salaknya. Kalau kopi ini saya berani minum mbak karena kafeinnya rendah", ungkap Bu Susi, salah satu anggota PKH yang menjadi peserta dalam penyuluhan kopi biji salak." 

Seiring berjalannya waktu, warga dari Desa Wonorejo ikut menyumbangkan ide untuk berinovasi dengan mencampurkan kopi biji salak dan coklat. 

Selain itu, dalam waktu dekat ini, KKN 46 UMM dan juga warga akan segera meresmikan kopi biji salak sekaligus mendiskusikan terkait harga jual dan label dari produk kopi biji salak.

Setelah adanya pengembangan biji salak dari mahasiswa KKN 46 UMM diharapkan nantinya masyarakat Desa Wonorejo dapat mengembangkannya secara mandiri, bahkan diinovasi dengan berbagai rasa yang unik. 

Manfaat jangka panjang dapat meningkatkan perekonomian masayarakat Desa Wonorejo dan siap bersaing dalam hal pengelolaan dibidang kuliner. 

Selain itu dapat mengurangi sampah serta memberikan inspirasi untuk memanfaatkan limbah-limbah yang tidak bermanfaat menjadi produk yang menjual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun