- Warna: Warna membantu membedakan wilayah, kategori, atau nilai data. Contohnya, warna hijau dapat digunakan untuk menunjukkan area hutan, warna biru untuk air, dan warna merah untuk area urban.
- Pola: Pola garis atau titik dapat digunakan untuk menunjukkan variasi data. Contohnya, garis kontur pada peta topografi menunjukkan ketinggian permukaan bumi.
- Keterangan: Keterangan memberikan informasi tambahan tentang simbol, warna, dan pola yang digunakan. Contohnya, legenda pada peta tematik tentang penggunaan lahan menjelaskan arti dari setiap warna yang digunakan untuk mewakili jenis penggunaan lahan.
Â
Jenis Peta Tematik:
Â
- Peta Choropleth: Menampilkan data kuantitatif dengan mengisi wilayah dengan warna atau corak yang berbeda. Contohnya, peta choropleth tentang kepadatan penduduk akan mengisi wilayah dengan warna yang lebih gelap untuk daerah yang lebih padat penduduknya.
- Peta Proporsional Simbol: Menggunakan simbol dengan ukuran yang berbeda untuk menunjukkan variasi data kuantitatif. Contohnya, peta proporsional simbol tentang jumlah penduduk akan menggunakan lingkaran dengan ukuran yang berbeda untuk menunjukkan jumlah penduduk di setiap wilayah.
- Peta Isoline: Menggunakan garis untuk menghubungkan titik-titik dengan nilai yang sama, seperti garis kontur pada peta topografi. Contohnya, peta isoline tentang suhu akan menghubungkan titik-titik dengan suhu yang sama, sehingga menunjukkan area dengan suhu yang sama.
- Peta Dot: Menggunakan titik-titik untuk menunjukkan lokasi dan jumlah data, seperti peta sebaran penduduk. Contohnya, peta dot tentang sebaran penduduk akan menggunakan titik-titik untuk menunjukkan lokasi setiap orang di suatu wilayah.
- Peta Flow: Menunjukkan pergerakan atau aliran data, seperti peta arus migrasi. Contohnya, peta flow tentang arus migrasi akan menunjukkan arah dan volume migrasi antar wilayah.