Mohon tunggu...
Gita Amelia
Gita Amelia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi STIDDI Al Hikmah

Tak sebaik yang kau kira Tak seburuk yang kau sangka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Corona, Tanda Kiamat Sudah Dekat?

20 Maret 2020   22:02 Diperbarui: 20 Maret 2020   22:11 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih yang tidak kenal virus Corona ? Mulai dari balita hingga lansia pasti tau virus tersebut, tanpa harus jadi pasien positif Corona. Virus Corona menjadi perbincangan terhits di awal tahun 2020. Virus Corona atau disebut Covid 19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. 

Seramnya, virus ini dapat menyerang dan menular disemua kalangan usia, bahkan beresiko kematian. Virus yang ditemukan di Wuhan, Cina cepat menyebar ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, jumlah pasien positif Corona per Jumat (20/3) bertambah menjadi 360 orang. Sebanyak 32 orang dinyatakan meninggal dunia dan 17 orang dinyatakan sembuh. Hal ini membuat warga gempar dan panik. Masker dan Hand Sanitizer merajalela hingga harganya melonjak drastis.

Selain itu, demi mencegah penularan virus Corona di Indonesia, Presiden Jokowi Dodo memutuskan kebijakan social distancing / jaga jarak "Belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah." Hal ini memberikan respon positif dan negatif bagi warga +62.

"Belajar di rumah". Seluruh sekolah di lokasi berpotensi positif Corona diputuskan untuk diliburkan sementara selama 14 hari. Tak bisa dipungkiri, ada rasa bahagia tersendiri dalam hati anak-anak sekolah atas keputusan belajar di rumah walapun diberikan tugas online dari guru.

Di antaranya karena lebih banyaknya waktu bermain di rumah. Begitupun bagi Ayah/Bunda, kini memiliki quality time lebih bersama sang buah hati. Walau memang ada tantangan tersediri bagi orangtua berprofesi sebagai guru pengganti sementara. 

Respon Positif, seperti Arkan dengan gembira membuat kreasi balon udara hasil kerjasama dengan Ayah/Bunda. Juga Darrel, semenjak belajar di rumah, jadi lebih suka makan sayur dan buah. Raysa pagi-pagi dengan semangat melatih motorik kasar dengan melompat jongkok

 Semua mereka lakukan dengan suka cita. Tapi... Apa semua murid merasakan hal yang sama seperti murid TKIT At-Taqwa ? Justru Mahasiswi STIDDI Al-Hikmah merasakan sebaliknya.

Dengan adanya belajar online mengharuskan mereka punya banyak kuota untuk mengakses intenet, upload dan download dokumen, foto dan rekaman bahkan ada mata kuliah menggunakan aplikasi zoom video yang kata Hana "Nguras kuota parah".

Ditambah lagi tugas yang semakin banyak dengan deadline yang terlalu singkat. Muncullah komenan di grup WA dengan berbagai curahan hati, seperti Gita "Kok belajar online lebih susah daripada belajar offline ya?", Syifa "Coolyeah online itu gumush" dan fathia "Kalau kata meme twitter, kini mahasiswa tidak tumbang karena Corona, tapi tumbang karena tugas wkwk".

"Bekerja di Rumah". Bagi karyawan swasta yang diliburkan tentu merasakan efek positif. Selain mengirit ongkos dan tenaga, mereka juga mendapatkan kesempatan bersantai-santai di rumah. Seperti halnya Devira seorang karyawan XL Axiata yang masuk kerja hanya sekali dalam seminggu, ia mencurahkan kegembiraannya melalui status WA. "Akhirnya gue baru bener-bener merasakan libur".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun