Katanya, hubungan anak laki-laki dan ayahnya terbilang masuk kategori love and hate relationship, mengingat ada dua kepala yang mungkin berseberangan dalam beberapa hal. Namun lepas dari itu, setiap anak laki-laki rasanya akan selalu mengidolakan sosok seorang ayah, di mana mungkin dalam hatinya sering berucap "ketika saya dewasa, saya ingin menjadi seperti ayah saya". Sosok ayah yang terkesan cuek ini nyatanya sering menjadi 'detektif' yang perhatian, ketika diam-diam sering bertanya kabar anaknya pada sang istri. Meski sibuk di luar dengan urusan pekerjaannya, namun selayaknya orang tua, perhatian pada sang buah hati selalu menjadi prioritas.
Sosok ayah menjadi punya peran penting dalam banyak hal, tidak hanya dalam rumah tangga saja, namun sosoknya juga punya persona tersendiri, terlebih jika dia punya karir yang cemerlang di bidangnya masing-masing. Dari yang menekuni dunia bisnis, politik, hingga kiprahnya yang dicatat dalam jejeran nama-nama orang berpengaruh di tanah air.
Punya karir cemerlang dan pencapaian gemilang tidak berlebihan rasanya jika para ayah ini masuk dalam kategori "Ayah Idaman Indonesia". Diantara sekian banyak ayah ayah idaman di Indonesia, lima ayah ini dirasa yang paling mewakili ketika kita bicara tentang ayah idaman yang sukses, tampan dan jadi tauladan. Rasanya too good to be true ya? tapi nyatanya lima ayah ini mampu membuktikan jika mereka memang pantas masuk dalam kategori ini. Siapa saja lima ayah idaman di Indonesia? Here is the list:
1. Wishnutama
Yang pertama ada nama Wishnutama Kusubandio, atau publik lebih mengenalnya dengan nama Wishnutama, atau cukup mas Tama saja sebagai panggilan akrabnya. "asal jangan dipanggil pak bos". Konon katanya, meski mas Tama ini seorang pemimpin perusahaan, dia kurang 'sreg' jika ada yang memanggilnya dengan embel-embel 'bos'.
Lahir di Jayapura pada 4 Mei 1970, karir mas Tama moncer dan mencapai titik cukup signifikan kala menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kabinet Indonesia Maju (2019--2024). Sampai akhirnya pada tanggal 22 Desember 2020, Wishnutama direshuffle oleh Presiden Joko Widodo dan posisinya diganti oleh Sandiaga Uno.
Sebelumnya, publik lebih mengenal mas Tama sebagai salah satu pendiri NET Mediatama Televisi bersama Agus Lasmono Sudwikatmono dari Indika Group. Keberadaan NET TV yang dinilai fresh dan mampu membawa pembaruan di ranah pertelevisian tanah air menjadi catatan penting bagi mas Tama, sampai sosoknya kemudian cukup identik dengan kata 'breakthrough', mengingat banyaknya terobosan yang dia buat sepanjang karirnya.
Karir Wishnutama di dunia pertelevisian dimulai kala dia menjadi seorang production assistant di New England Cable News, Amerika Serikat pada tahun 1993. Sampai akhirnya sepulang dari Amerika Wishnutama bekerja di Indosiar dari tahun 1994 sampai 2001. Setelahnya mas Tama pindah ke PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) dan menduduki jabatan Kepala Divisi Produksi dan Fasilitas, hingga dia ditunjuk sebagai Direktur Utama/CEO PT Televisi Transformasi Indonesia, dari tahun 2008 hingga tahun 2012.
2. Sandiaga Uno
Karir politiknya berlanjut ketika Sandi memutuskan mendampingi Prabowo Subiakto sebagai capres (calon presiden-red) dan cawapres (calon wakil presiden-red) pada tahun 2019 lalu. Meskipun gagal menjadi orang nomor 2 di negeri ini, nama Sandiaga Uno masih diperitungkan dan ini terbukti ketika Sandi dipercaya menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kabinet Indonesia Maju, menggantikan Wishnutama.
Sebelum masuk ke ranah politik Sandiaga Uno lebih dulu dikenal sebagai pengusaha, dan karir Sandi terbilang sukses di mana pada tahun 2009, ia tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan sebesar US$ 660 juta.
3. Gita Wirjawan
Yang menarik dari Gita selain dari karir politik dan bisnisnya, Gita juga merupakan seorang musisi handal, di mana namanya pernah tercatat sebagai penampil dari helatan musik bergengsi seperti Java Jazz and Bob James Concert, serta menulis lagu untuk beberapa album. Minatnya di bidang musik mendorong Gita Wirjawan untuk mendirikan Omega Pacific Production/Ancora Music untuk mendukung musisi-musisi muda yang berbakat. Ia telah memproduksi, menciptakan, mengedarkan dan menjadi pemain dalam 14 album dengan banyak musisi berbagai genre, dari mulai grup musik Bali Lounge, Nial Djuliarso, Tompi, Elvyn Masassya, hingga Dewi Lestari (untuk film Rectoverso).
Tidak hanya dalam olahraga golf saja, Gita Wirjawan bahkan terpilih sebagai Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), untuk periode 2012-2016. Selama kepemimpinannya, Indonesia sudah memenangkan dua medali emas di Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Cina tahun 2013, 2 gelar All England di setiap tahun 2013 dan 2014, juara umum di Southeast Asian Games 2013, 2015, 2 gelar juara pada 2014 Asian Games di Incheon, Korea Selatan dan 1 gelar juara pada Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
4. Nadiem Makarim
Sukses bersama Gojek membuat nama Nadiem Makarim menjadi 'incaran' orang nomor satu negeri ini, untuk ikut berkontribusi membuat negeri ini lebih baik. Segala macam inovasi dan pembaruan yang pernah ditorehkan Nadiem di perusahannya diharapkan mampu diaplikasikan juga dalam sistem pendidikan di negeri ini. Ajakan presiden disambut hangat oleh Nadiem, sampai akhirnya presiden Joko Widodo kemudian mengangkatnya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia.Â
Bukan tanpa alasan sampai akhirnya 'si mas menteri' yang murah senyum ini menerima tawaran dari presiden untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengingat secara akademis Nadiem juga punya track record yang cemerlang. Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Universitas Brown, Amerika Serikat. Selain itu, Nadiem juga sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics, dan setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pascasarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
5. Andreas RezaÂ
Sukses dalam dunia bisnis, tidak lantas membuat bapak Reza menomorduakan urusan keluarga, terlebih hubungannya dengan sang istri, Maya Miranda Ambarsari. Dari rekan bisnis hingga menjadi pasangan hidup, keduanya kerap membagikan momen-momen istimewa dalam hal hubungan mereka. Terlihat dalam beberapa unggahan mereka nampak menikmati momen perayaan ulang tahun pernikahan mereka. Satu hal yang kemudian sejalan dengan makna harmoni yang senada dengan kesukesan mereka di dunia bisnis, hingga tidak heran jika keduanya bahkan dijuluki sebagai 'crazy rich Bengkulu' oleh banyak orang yang mengenal dua tokoh ini.
Seperti halnya sang istri, Andreas Reza juga sering orang sebut sebagai seorang sociopreuneur, di mana selain berorientasi pada urusan finansial, kiprah mereka juga kerap menyoroti urusan sosial. Satu hal yang kemudian menjadi senada dengan artiannya yang mengarah pada seorang agen perubahan, dari mulai dunia pendidikan dengan "Rumah Belajar Miranda" nya, hingga yang berhubungan dengan fasilitas umum seperti pembangunan mesjid di Bengkulu.
Seorang pesepak bola terkenal asal Inggris, Wayne Rooney pernah mengungkapkan jika ketika menjadi seorang ayah berarti anda harus menjadi panutan bagi putra anda, dan menjadi seseorang yang dapat ia teladani. Dalam konteks lima ayah idaman di atas, hal tersebut kemudian mencangkup skala yang lebih luas, mengingat kiprah dari masing-masing mereka punya pengaruh kuat, hingga hal tersebut kemudian berbuah inspirasi dan menjadi trigger positif bagi banyak orang.
Tidak hanya sukses dalam membangun karirnya, peran keluarga juga merupakan satu hal penting yang bisa ditempatkan di urutan pertama, karena sebagaimana kutipan yang mengatakan "dibalik pria sukses ada wanita hebat dibelakangnya", hal tersebut kemudian sejalan juga dengan peran mereka sebagai ayah yang hebat untuk keluarga di belakangnya. Kelima ayah idaman di atas menjadi gambaran jika ketika akhirnya mereka menjadi 'idaman', hal itu selalu berhubungan erat dengan proses yang terjal, dan pastinya sesuatu yang total dan loyal dari apa yang mereka jalani.
Lima pria di atas diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para ayah lainnya yang mungkin saat ini tengah berjuang untuk menggapai puncak dalam hidupnya, baik itu karir maupun pencapaian lainnya yang berhubungan dengan visi mereka dalam hidupnya masing-masing. Apakah akan ada the next Wishnutama, Nadiem, bahkan pak Andreas Reza lainnya? Tentu hal itu akan senada dengan sejauh mana jalan yang ditempuh. "go fight or go home", begitu katanya. Jika pilihannya adalah "go fight", maka bukan tidak mungkin akan ada the next Wishnutama, Nadiem, bahkan pak Andreas Reza lainnya sebagai ayah idaman di Indonesia. Tapi jika pilihannya "go home" mungkin hanya akan berakhir sebagai bapak-bapak komplek yang sibuk dengan teori cocoklogi yang dibuat sekenanya, untuk mengisi obrolan di warung kopi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H