Mohon tunggu...
Giselle
Giselle Mohon Tunggu... Administrasi - Giselle

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepentingan Bersama Bukan Individu, Sudahkah Kamu Mewujudkannya?

29 November 2019   06:10 Diperbarui: 29 November 2019   06:17 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa tidak ada yang sama; namun sama di hadapanNya. Tuhan menciptakan manusia dengan ras, suku bangsa, dan jenis kelamin yang tentu berbeda. Perbedaan ini menyebabkan keberagaman dalam masyarakat dan kelompok sosial. Keberagaman dalam masyarakat ini menciptakan suatu keunikan dan ciri khas tersendiri.

Dalam masyarakat, tentu terdapat struktur sosial yang merupakan jalinan antara unsur -- unsur sosial yang pokok (kelompok -- kelompok sosial). Di dalam kelompok -- kelompok sosial ini, terdapat pembedaan yang disebut stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial.

Stratifikasi sosial merupakan pembedaan masyarakat berdasarkan kelas bertingkat dari lapisan tinggi ke rendah. Sedangkan diferensiasi sosial merupakan pembedaan masyarakat berdasarkan ciri dan fungsinya (ras, etnis, klan, dan agama).

Namun, seringkali perbedaan dalam masyarakat ini memicu konflik atau perselisihan. Hal ini disebabkan oleh satu kelompok yang cenderung untuk lebih mementingkan kepentingan kelompok mereka, dibandingkan dengan kepentingan umum / bersama. Satu kelompok tersebut juga merasa bahwa mereka lebih baik daripada kelompok lain.

Oleh karena hal ini, kesetaraan dalam masyarakat tidak akan tercapai. Di Indonesia, sudah sering terjadi konflik -- konflik antarkelompok, contohnya perselisihan antaragama.

Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan negara yang berdasar dengan Pancasila. Isi dari Pancasila adalah :

  • Ketuhanan Yang Maha Esa.
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Persatuan Indonesia.
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai masyarakat Indonesia yang seharusnya hidup sesuai dengan ideologinya, maka kita sebagai masyarakat harus menjaga sikap dan tutur kata kita terhadap orang lain. Dalam sila ke -- 2 dan ke -- 5 tertulis bahwa seharusnya dalam masyarakat, tercipta kemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya, setiap orang memiliki kesetaraan dan akan diperlakukan adil.

Tidak ada yang lebih penting dan semua harus saling menghargai. Dengan menghargai satu sama lain, maka setiap masyarakat akan mengerti bahwa untuk mencapai Indonesia yang sejahtera dibutuhkan sikap toleransi antarindividu dan kelompok. Hal ini akan memicu terjadinya kesetaraan sosial.

Menurut KBBI, kesetaraan diambil dari kata 'setara' atau 'sederajat' yang berarti memiliki kedudukan yang sama. Setiap manusia mungkin memiliki banyak perbedaan.

Namun perbedaan tersebut tidak menentukan bahwa ada manusia yang lebih baik, penting, dan harus diutamakan daripada yang lain. Setiap individu sama, baik itu di muka umum maupun di muka Tuhan. Terlepas dari segala perbedaannya, seperti ras, profesi, agama, budaya, dan lain sebagainya.

Tentu setiap orang, mereka memiliki tujuan hidup dan cita -- cita yang berbeda. Maka untuk mewujudkan tujuan itu, mereka pasti akan berusaha memenuhinya. Tanpa adanya toleransi dan sikap menghargai, tujuan tersebut tidak akan tercapai. Jika tujuan tidak tercapai, pasti tidak akan tercipta kehidupan sosial yang damai dan harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun