Mohon tunggu...
Gisella Jayata
Gisella Jayata Mohon Tunggu... Lainnya - Gisella Jayata 12 IPA 2

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fenomena Nge-gym, Apakah Berbahaya Bagi Anak Muda?

12 Februari 2023   14:35 Diperbarui: 12 Februari 2023   15:20 2080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini fenomena gym sedang marak-maraknya di kalangan anak muda. Akibat dari perkembangan media sosial menyebabkan banyak anak-anak muda mengimpikan tubuh ideal karena terinspirasi dari konten-konten yang tersebar di dalamnya. Maka dari itu generasi muda berlomba-lomba untuk mendapatkan tubuh idealnya dengan ngegym. Selain karena media sosial, para remaja sedang berada di masa peralihan yang membuat mereka ingin mencoba sesuatu yang baru guna membuat dirinya menjadi lebih baik dihadapan orang-orang pada lingkungan sekitarnya. Mereka juga akan lebih percaya diri ketika mereka mempunyai tubuh yang ideal karena body image merupakan suatu hal yang penting bagi mereka.

Namun dibalik itu ada pendapat bahwa aktivitas gym berbahaya untuk generasi muda. Ada yang mengatakan bahwa pertumbuhan dari setiap orang akan melambat jika melakukan latihan beban setiap hari sehingga seseorang akan terlihat pendek namun tetap kekar dan berotot. Hal ini sebenarnya adalah sesuatu yang relatif karena efek itu akan terjadi jika melakukan latihan gym dengan cara yang salah. Pertumbuhan pada remaja terjadi pada tulang pelat epifis yang biasa disebut sebagai pelat pertumbuhan. Berdasarkan penelitian dalam Journal of Clinical Medicine Research menemukan bukti bahwa latihan angkat beban justru berdampak positif pada perkembangan pertumbuhan pelat epifis.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari aktivitas gym setiap orang harus memiliki tujuan yang ingin dicapai. Pada umumnya tujuan orang ngegym adalah untuk memperkuat otot-otot dan meningkatkan ketahanan fisiknya. Dengan mengetahui tujuan dari gym maka saat menjalaninya seseorang akan lebih konsisten. Tak hanya itu, ngegym juga harus dibarengi dengan pola makan yang bergizi seimbang, teratur, dan sehat. Jangan sampai saat menjalankan proses ngegym seperti olahraga angkat beban seseorang malah meninggalkan makanan yang berkalori. Hanya fokus pada makanan yang berprotein saja dan suplemen untuk pembentukan otot. Padahal saat ngegym tubuh memerlukan kalori untuk dibakar menjadi energi.

Berikut adalah manfaat-manfaat yang didapat dari ngegym:


1. Meningkatkan kemampuan otak, rutin berolahraga mampu memperlambat kematian sel-sel otak.

2. Meredakan stres, sering berolahraga dipercaya dapat meregangkan sejumlah otot-otot di tubuh. Sehingga membuat otak dan tubuh terasa lebih segar dan dapat memproduksi hormon endorfin yang membuat bahagia.

3. Meningkatkan energi, dengan melakukan olahraga gym detak jantung seseorang pasti akan meningkat. Dengan begitu, akan membawa aliran darah yang turut mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan otot. Hal itu akan membuat sirkulasi darah ikut meningkat dan memberikan lebih banyak oksigen ke otak, yang pada akhirnya akan meningkatkan energi.

4. Menguatkan jantung, rutin mengikuti latihan di tempat fitness juga mampu menguatkan jantung. Hal itu disebabkan lancarnya sistem peredaran darah sehingga kuat memompa darah dan bekerja lebih efektif. Ini bisa mencegah terjadinya plak pada pembuluh darah sekaligus mencegah tubuh cepat lelah saat berlatih.

5. Membuka pertemanan, berada di satu tempat baru tentu membuka jaringan sosialisasi seseorang. Tak terkecuali dengan menjadi anggota di suatu tempat fitness. Dengan begitu latihan pun akan menjadi lebih bersemangat.
 
Selain dampak-dampak positif dari ngegym, ada juga sejumlah efek samping yang dapat dialami jika terlalu sering berolahraga di pusat kebugaran.

1. Gatal: Olahraga yang berlebihan di gym dapat membuat jantung bekerja lebih cepat dan menyebabkan perluasan arteri dan kapiler. Hal ini lalu merangsang ujung-ujung saraf sehingga menimbulkan rasa gatal sebagai respon dari rangsangan tersebut.


2. Sakit di salah satu bagian tubuh: Banyak orang awam yang melakukan olahraga tanpa pemanasan terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan organ internal untuk mulai memompa banyak darah sehingga menyebabkan rasa sakit di satu sisi tubuh.


3. Tubuh mengalami dehidrasi: Olahraga yang berlebihan di gym bisa menyebabkan masalah dehidrasi dan kerusakan otot.


4. Otot tegang: Jika berolahraga dalam jangka waktu lama, otot akan menahan ketegangan. Terlalu sering olahraga di gym akan menyebabkan kurangnya fluiditas pada tubuh dan menyebabkan ketegangan.


5. Cedera: Saat terlalu sering berolahraga di gym, sangat berpotensi menyebabkan cedera. Jadi sebaiknya, carilah bantuan ahli untuk menyiapkan rutinitas latihan yang sesuai untuk menghindari cedera.

Selain dampak negatif yang dialami tubuh saat terlalu sering ngegym, ada juga beberapa dampak negatif lainnya yang melibatkan psikologis seseorang. Salah satunya ialah kecanduan olahraga. 

Walaupun terkesan seperti mengada-ada karena biasanya penggunaan kata kecanduan mengarah pada hal-hal yang jelas negatif seperti penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol. Namun, sebenarnya kecanduan olahraga adalah hal yang bisa terjadi. Atlet pun bisa merasakan sensasi "high" setelah berolahraga, hal ini dipicu oleh pelepasan hormon kebahagiaan seperti dopamin dan endorfin, yang memiliki efek mengubah suasana hati.

Pada kecanduan olahraga, pecandunya menjadikan olahraga sebagai obsesi terbesar, sehingga mereka tak punya waktu untuk istirahat. Pecandu olahraga akan mengalami efek penarikan diri, depresi, dan kecemasan ketika sedang tidak berolahraga. Selain itu, efek sosial negatif juga kerap membuat mereka lebih memilih untuk berlatih daripada bertemu kerabat, teman, bahkan keluarga.

Untuk melawan efek-efek negatif dari kecanduan olahraga ini,  seorang pecandu olahraga perlu berhenti berolahraga untuk sementara waktu agar dapat mengontrol keinginannya untuk berolahraga. Dan untuk mencegah kecanduan olahraga, intensitas berlebihan ke gym harus dihentikan segera. Waktu latihan dan jumlah latihan harian perlu dibatasi dan perlu beristirahat dengan cukup.

Intinya, untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari ngegym, perlu diingat beberapa tips yang terdengar sepele, namun sebenarnya sangatlah krusial dalam menghindari cedera dan efek samping negatif lainnya dari ngegym.

 1. Mulai berolahraga secara perlahan-lahan, jangan terlalu terburu-buru memulai dengan beban yang berat.

 2. Jangan lupakan peregangan dan pemanasan sebelum melakukan olahraga.

 3. Jangan cuma berlatih di satu bidang saja, sebisa mungkin cobalah setiap alat di gym yang menargetkan anggota tubuh yang berbeda.

 4. Ketahui berat beban dan cara yang benar menggunakan alat fitness sehingga menghindari cedera serius.

 5. Ketahui kapan waktu untuk beristirahat dan jangan terlalu memforsir diri saat berolahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun