Mohon tunggu...
gisela dirks
gisela dirks Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Halo, perkenalkan nama saya Gisela Brigitte Venesya Dirks. Saya seorang mahasiswa falkutas ilmu komunikasi program S1 di Universitas Esa Unggul dengan program studi Jurnalistik. Harapan saya bergabung dan membuat karya tulisan di kompasiana.com adalah agar skill menulis saya bisa berkembang serta semoga tulisan saya bisa menjadi sebuah kegunaan bagi orang orang yang membutuhkan informasi mengenai yang saya tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sasi: Warisan Adat Maluku dan Papua Barat untuk Pelestarian Alam di Era Modern

10 Januari 2025   15:40 Diperbarui: 10 Januari 2025   15:39 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: himasei.com

Sasi Laut: Melarang penangkapan ikan, pengambilan kerang, atau hasil laut lainnya selama periode tertentu.

  • Sasi Darat: Membatasi pengambilan hasil hutan, seperti sagu, buah, atau kayu.

  • Sasi Sosial: Mengatur aspek-aspek sosial, seperti larangan pernikahan atau kegiatan tertentu dalam waktu tertentu.

  • Contoh Pelaksanaan Sasi

    1. Pulau Haruku, Maluku TengahDi Pulau Haruku, tradisi Sasi diterapkan untuk melindungi ikan lompa, sejenis ikan khas yang hidup di sungai-sungai kecil. Ketika Sasi diberlakukan, masyarakat dilarang menangkap ikan di wilayah tersebut.

    2. Raja Ampat, Papua BaratDi Raja Ampat, Sasi laut diberlakukan untuk menjaga terumbu karang dan ekosistem laut. Upaya ini tidak hanya bermanfaat bagi pelestarian alam tetapi juga mendukung pariwisata berbasis ekowisata.

    3. Desa Nolloth, Pulau SaparuaTradisi Sasi diterapkan untuk melindungi hasil bumi seperti kelapa dan sagu, yang menjadi sumber pangan utama masyarakat setempat.

    Relevansi Tradisi Sasi dengan Isu Modern

    Sumber gambar: sorong.tribunnews.com
    Sumber gambar: sorong.tribunnews.com

    Di era modern, konsep pelestarian lingkungan semakin mendapatkan perhatian, terutama terkait dengan perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam. Tradisi Sasi menawarkan pelajaran berharga tentang bagaimana masyarakat lokal dapat berkontribusi dalam menjaga keseimbangan alam.

    Melalui pendekatan adat ini, masyarakat adat Maluku dan Papua Barat telah menerapkan prinsip keberlanjutan jauh sebelum istilah tersebut menjadi populer di tingkat global. Bahkan, banyak pihak menganggap Sasi sebagai model konservasi yang dapat diadaptasi di berbagai wilayah lain.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun