Mohon tunggu...
gisela dirks
gisela dirks Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Halo, perkenalkan nama saya Gisela Brigitte Venesya Dirks. Saya seorang mahasiswa falkutas ilmu komunikasi program S1 di Universitas Esa Unggul dengan program studi Jurnalistik. Harapan saya bergabung dan membuat karya tulisan di kompasiana.com adalah agar skill menulis saya bisa berkembang serta semoga tulisan saya bisa menjadi sebuah kegunaan bagi orang orang yang membutuhkan informasi mengenai yang saya tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sasi: Warisan Adat Maluku dan Papua Barat untuk Pelestarian Alam di Era Modern

10 Januari 2025   15:40 Diperbarui: 10 Januari 2025   15:39 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: sorong.tribunnews.com

Di tengah derasnya arus modernisasi, Indonesia tetap menyimpan banyak tradisi lokal yang kaya akan nilai-nilai luhur. Salah satunya adalah Sasi, sebuah tradisi adat yang berkembang di Maluku dan Papua Barat. Sasi tidak hanya mencerminkan kearifan lokal, tetapi juga relevan dalam upaya pelestarian lingkungan di era modern ini.

Sasi merupakan sebuah aturan adat yang melarang masyarakat memanfaatkan sumber daya tertentu di area tertentu dalam periode waktu yang telah disepakati. Tradisi ini diterapkan pada berbagai aspek alam, seperti hasil laut, hutan, maupun hasil pertanian. Sasi bertujuan untuk memberikan waktu bagi alam untuk memulihkan diri, menjaga keseimbangan ekosistem, dan memastikan keberlanjutan sumber daya bagi generasi mendatang.

Dalam praktiknya, tradisi Sasi sering kali diawali dengan upacara adat yang dipimpin oleh pemimpin adat atau tetua kampung. Wilayah yang diberlakukan Sasi kemudian ditandai dengan simbol-simbol tertentu, seperti daun kelapa atau kayu. Saat larangan berlaku, tidak ada seorang pun yang diperbolehkan mengambil hasil alam dari wilayah tersebut. Pelanggaran terhadap aturan ini sering kali dikenai sanksi adat.

Sumber gambar: himasei.com
Sumber gambar: himasei.com

Filosofi di Balik Sasi

Tradisi Sasi mengandung nilai-nilai yang mencerminkan harmoni antara manusia dan alam. Beberapa filosofi utama yang terkandung di dalamnya antara lain:

  1. Pelestarian Sumber DayaDengan memberikan jeda waktu tertentu, alam memiliki kesempatan untuk memulihkan diri. Sebagai contoh, dalam Sasi laut, populasi ikan diberi ruang untuk berkembang biak tanpa gangguan.

  2. Kehidupan BerkelanjutanSasi mengajarkan pentingnya menjaga sumber daya alam agar tetap tersedia bagi generasi mendatang. Hal ini sejalan dengan konsep keberlanjutan yang menjadi isu global saat ini.

  3. Penghormatan terhadap Leluhur dan AlamDalam kepercayaan lokal, alam sering dianggap sebagai bagian dari kehidupan spiritual. Melalui Sasi, masyarakat menunjukkan penghormatan terhadap leluhur dan alam sebagai pemberi kehidupan.

Tradisi Sasi dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, tergantung pada kebutuhan dan kondisi lingkungan setempat. Beberapa jenis Sasi yang dikenal di Maluku dan Papua Barat meliputi:

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun