Di susun oleh : Gisca Avrillia AnantaÂ
Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Mencegah Radikalisasi Dikalangan Generasi Muda
Pendidikan Pancasila menjadi benteng pemberantasan radikalisme di kalangan generasi muda. Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran sosial.. Dalam situasi  ini, pedagogi Pancasila merupakan cara yang efektif untuk mencegah penyebaran ideologi ekstremis di sekolah dasar.Â
 Pembentukan ideologi Pancasila diterapkan secara luas dalam pendidikan kewarganegaraan dan harus menjadi komponen utama kurikulum sekolah dasar. Oleh karena itu, pendidikan Pancasil di harapkan dengan penanaman nilai-nilai luhur Pancasila dan metode pembelajaran yang tepat, generasi muda Indonesia akan tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat dan mampu menolak paham-paham ekstremis.
Peran pendidikan Pancasila dalam mencegah radikalisame pada kalangan generasi mudaÂ
Radikalisme adalah sebuah ideologi atau paham yang menganjurkan perubahan secara meningkat dan seringkali ekstrim terhadap sistem sosial, politik, atau agama yang ada. Radikalisme di Indonesia, khususnya di kalangan remaja, tidak muncul begitu saja, melainkan karena adanya ketidakadilan dalam sistem politik dan ekonomi, perbedaan sosial yang tajam, transisi identitas remaja, kesenjangan ekonomi, yang disebabkan oleh kecemburuan sosial dan emosi.
 Pendidikan kewarganegaraan memegang peranan penting dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa. Diantaranya adalah religiusitas sebagai landasan moral, integritas untuk membangun kepercayaan dan menghindari konflik, tanggung jawab untuk menanggung akibat tindakan, toleransi untuk memungkinkan kehidupan sosial yang inklusif, disiplin untuk mengikuti aturan, karakter dan kerjasama. Demokrasi untuk keadilan hak dan kewajiban, nasionalisme sebagai pilar kebangsaan, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
 Peran pendidikan politik dalam mengatasi radikalisme generasi muda sangatlah penting. Melalui mata kuliah PKn, Ini membantu mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pluralisme dan pentingnya menghormati keberagaman dalam masyarakat.Â
Mata pelajaran kewarganegaraan dapat secara sistematis menanamkan nilai-nilai seperti toleransi, kasih sayang, dan rasa hormat terhadap perbedaan. Ini membantu mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pluralisme dan pentingnya menghormati keberagaman dalam masyarakat.
contoh upaya mencegah radikalisasi di kalangan generasi muda
1. pendidikan dengan sikap karakter dan toleransiÂ
Upaya pertama ini dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan toleransi dan demokrasi. pendidikan yang berkarakter menekankan pada penghargaan juga perbedaan di keberagaman yang dapat mencegah pemikiran radikalisme yang menganggap satu kelompok lebih baik dari yang lain.
2. Penguatan Peran Organisasi pemuda di MasyarakatÂ
pemuda yang terlibat didalam kegiatan positif memiliki banyak peluang lebih besar untuk menjauh dari pengaruh radikalisasi. Oleh sebab itu, pentingnya bagi organisasi pemuda untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial juga kebudayaan yang mendukung kerukunan antar generasi muda dengan yang lain.
3. Pemanfaatan Teknologi Untuk mencegah terjadinya RadikalisasiÂ
Seperti teknologi penggunaan internet, dapat menjadi sarana yang digunakan kelompok radikal untuk menyebar ideologi mereka. Maka dari itu, perlu adanya pemanfaatan teknologi untuk memberikan didikan dan informasi yang benar dan aktual kepada generasi muda mengenai bahayanya radikalisasi.
- Dampak Positif Radikalisme di Kalangan Generasi Muda
1. Peningkatan Kesadaran Sosial dan Politik
 Radikalisme bisa mendorong generasi muda untuk lebih peduli terhadap isu-isu sosial dan politik, termasuk ketidakadilan sosial, ketimpangan ekonomi, atau masalah hak asasi manusia.Â
2. Penguatan Identitas dan Jati Diri
  Beberapa individu mungkin merasa lebih kuat dalam mempertahankan identitas diri, terutama ketika merasa terpinggirkan. Ideologi radikal yang menawarkan jawaban atas ketidakpuasan dapat memberi mereka rasa tujuan dan kepemilikan atas diri mereka sendiri.
3. Semangat Perubahan yang Kuat
  Beberapa aspek radikalisme, meskipun bersifat ekstrem, dapat mengarah pada keinginan untuk merombak sistem yang ada yang dianggap tidak adil. Ini dapat menciptakan perubahan sosial yang lebih cepat dalam beberapa konteks tertentu.
 - Dampak Negatif Radikalisme di Kalangan Generasi Muda
1. Radikalisasi yang Membahayakan
  Radikalisme dapat mengarah pada ideologi yang sangat ekstrem yang melibatkan kekerasan, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Muda-mudi yang terpengaruh radikalisme bisa terlibat dalam aksi terorisme, kekerasan sosial, atau konflik bersenjata.
2. Pemisahan Sosial dan Intoleransi
Pemikiran radikal sering kali membangun batasan yang jelas antara kelompok "kami" dan "mereka". Hal ini dapat menyebabkan ketegangan antar kelompok, serta menumbuhkan rasa kebencian dan intoleransi terhadap perbedaan agama, ras, atau budaya.
3. Gangguan terhadap Pendidikan dan Karier
  Banyak generasi muda yang terpengaruh radikalisme mengalami gangguan dalam proses pendidikan mereka, baik dari segi fokus maupun kesempatan, yang akhirnya merugikan masa depan mereka.
4. Mengabaikan Nilai-nilai Demokrasi
  Radikalisme bisa merusak prinsip-prinsip demokrasi dengan menolak dialog, pluralisme, dan hak asasi manusia. Generasi muda yang terlibat dalam gerakan ini mungkin cenderung mengabaikan cara-cara damai dalam menyelesaikan konflik.
Kesimpulan
Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat vital dalam mencegah radikalisasi di kalangan generasi muda. Melalui pendidikan kewarganegaraan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, generasi muda dapat dibekali dengan sikap toleransi, demokrasi, dan rasa hormat terhadap keberagaman. Penerapan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari akan membentuk karakter kuat yang mampu menanggapi tantangan radikalisasi dengan cara berpikir kritis dan bijaksana.
Meskipun radikalisasi dapat membawa dampak positif seperti peningkatan kesadaran sosial dan semangat perubahan, dampak negatifnya jauh lebih berbahaya, seperti kekerasan, pemisahan sosial, dan gangguan terhadap pendidikan serta karier. Oleh karena itu, penting untuk mengoptimalkan pendidikan karakter, memperkuat peran organisasi pemuda, dan memanfaatkan teknologi untuk memberikan informasi yang benar kepada generasi muda.
 upaya-upaya tersebut, diharapkan generasi muda Indonesia dapat berkembang menjadi individu yang menghargai keberagaman, memiliki rasa tanggung jawab sosial, dan menolak paham-paham ekstremis. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan yang kokoh dalam menjaga persatuan, kedamaian, dan keutuhan negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alif, M. N., & Putra, R. B. (2023). Upaya Pencegahan Potensi Radikalisme dengan Penanaman Ideologi Pancasila di Lingkup Sekolah. Journal of Education Research, 4(1), 1-6.
Aprilia, P., Wardani, S. A., Rahayu, A. S., & Amalia, K. (2024). Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Mencegah Radikalisme Di Mi Islamiyah Surabaya. Masaliq : Jurnal Pendidikan dan Sains, 4(1), 133-141.
Dinarti, N. S., & Dewi, D. A. (2022). Pentingnya Peran Pendidikan Pancasila di Kalangan Mahasiswa untuk Mencegah Paham Radikalisme. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 1968-1974.
Triyanto, & Fadilah, S. (2018). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Pancasila di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 5(1), 67-80.
Rachman, F., Nurgiansah, T. H., & Konstitusi Nomor 90/PUU Kabatiah, M. (2021). EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN Profilisasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum Pendidikan Imdonesia. 3(5), 2970-2984.
Wenzana. K. H., Nafilah, H., & Novitasari, M (2024). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Toleransi di Lingkungan Mahasiswa. 2(3).
Widodo, P . (2019). Moderasi Agama dan Pemahaman Radikalisme di Indonesia. 15(5), 9-14.
Widodo, P. (2024). Radikalisasi di Kalangan Genera
si Muda: Dampak Sosial dan Kebijakan Penanggulangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H