Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Etika Spill di Media Sosial

28 April 2023   13:39 Diperbarui: 29 April 2023   02:03 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Whisper oleh cottonbro studio (pexels.com)

Kelima, komunikasikan dengan pihak terkait atau terpercaya sebelum spill. Bilang ke keluarga, orang terdekat, atau bahkan pihak RT atau Kelurahan, ada informasi yang perlu di-spill di medsos. Karena bisa jadi aksi membalas tidak hanya terjadi secara digital, tapi di dunia nyata. Maka orang terdekat sebaiknya harus tahu dan paham resikonya.

Keenam, bersabar menunggu momentum. Bisa jadi email atau DM informasi spill belum dibaca akun besar atau lembaga. Atau bisa jadi begitu banyak kasus viral dan trending lain yang menutupi kasus yang ingin di-spill. Karena terburu-buru pun kadang tidak memberikan solusi dan manfaat karena 'tertimbun' kasus viral lain.

Ketujuh, jika spill sudah viral berkomunikasilah dengan bijak dan konsisten. Bijak dalam memberikan detail informasi sesungguhnya. Dan konsisten dalam menyampaikan detail kejadian. Bisa jadi, pihak tertuduh mencoba menutup kasus spill dengan mencaci, memfitnah, sampai mengancam baik akun individu atau masif berbayar.

Kedelapan, saat spill mendapat kepastian dan bantuan pihak terkait, kooperatiflah. Karena sudah viral, kadang Kepolisian, lembaga, atau pihak tertuduh mencari jalan keluar. Kepolisian bisa memanggil pihak terkait. Lembaga terkait spill memproses tuduhan sesuai jalur hukum. Pihak tertuduh pun bisa mengklarifikasi, membayar kompensasi, sampai mau diproses secara hukum.

Tidak ada netizen yang ingin terlibat dalam kasus hukum dan spill di medsos. Selain memakan waktu, tenaga, dan pikiran, dampak secara moril dan materil juga bisa terjadi. Bagi pihak yang mengalami ketidakadilan, spill the tea di medsos sering menjadi the last resort atau jurus pamungkas. 

Walaupun begitu, ada batas etika yang perlu dipahami dan dilakukan. Sehingga dampak yang tidak diinginkan bisa diminimalisir atau bahkan ditiadakan.

Salam,

Wonogiri, 28 April 2023

01:39 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun