Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ponsel Pintar Juga Butuh Istirahat (SDMS 9/30)

31 Maret 2023   23:28 Diperbarui: 8 April 2023   22:54 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan manusia dengan smartphone kini seperti hubungan benci tapi rindu. Smartphone atau ponsel pintar telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang tak terpisah. Ponsel pintar kini berfungsi tidak sekadar berkomunikasi. Dengan mengakses medsos, manusia bisa bersosialisasi sembari mengakses informasi. 

Konsep dasar ponsel pintar adalah komputer yang bisa dibawa kemana pun. Sebelum telepon pintar ada PDA (Personal Digital Assistant). 

Baru pada 1993, IBM menciptakan smartphone pertama. Ponsel pintar ini memiliki antarmuka layar sentuh. Fitur yang dapat diakses seperti kalender, buku alamat, kalkulator, dan fungsi lainnya. 

Selama dekade berikutnya komponen memori solid-state dan sirkuit terintegrasi sudah kian murah. Maka telepon pintar menjadi lebih mirip komputer plus akses Internet. Dan di tahun 2001, internet berbasis 3G diperkenalkan di telepon pintar. Maka fiturnya pun semakin canggih seperti mengirim file audio-video, email, browsing internet, dsb.

Sejak saat itu juga banyak orang tidak dapat hidup tanpa telepon pintar. Telepon pintar telah mengubah cara orang mencari informasi dan belajar. Contohnya, dengan platform medsos, orang mudah sekali mengakses informasi dan sumbernya. Dengan cara yang cepat, mudah, dan real time, banyak orang terjebak di medsos via smartphone mereka.

Beberapa langkah detoks medsos sebelumnya banyak berfokus kepada diri dan aplikasi medsos. Ada kalanya, medium dari medsos yaitu telepon pintar juga perlu diatur. Dengan mengatur perangkat fisik, ponsel pintar, bisa menjadi salah satu cara detoks medsos. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan.

Pertama, atur waktu dimana ponsel pintar harus istirahat. Menghentikan benar-benar interaksi dengan ponsel pintar sebaiknya setelah jam 9 malam. Pastikan pada waktu ini, ponsel pintar sudah jauh dari pandangan dan genggaman. Jika semakin mudah terlihat atau diraih, kadang ada keinginan untuk mengeceknya.

Kedua, isi ulang daya (recharge) ponsel pintar sampai pagi hari. Terutama saat menjelang tidur malam hari. Paparan blue light ponsel ternyata meniru cahaya di kala siang. Sehingga tubuh menganggap waktu tidur belum datang. Hal ini berdampak pada disrupsi pada ritme sirkadian tubuh yang mengatur respon pada gelap dan terang.

Ketiga, jauhkan stop kontak atau colokan recharge ponsel dari area tidur. Semakin sedikit akses recharge ponsel pintar, semakin kecil kemungkinan mengecek medsos hingga larut malam. Namun tujuan utama langkah ini adalah perlahan mengeluarkan ponsel dari kamar tidur sepenuhnya.

Keempat, matikan ponsel pintar saat me-recharge sebelum tidur. Langkah ini cukup ekstrim karena seolah-olah memutus diri dari dunia digital. Namun hal ini bisa dilakukan jika ada keyakinan diri untuk detoks medsos. Guna mencegah ketiduran di pagi hari, gunakan jam dengan alarm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun