Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rubicon, Anak Pejabat, dan Efek Wildfire

22 Februari 2023   22:47 Diperbarui: 22 Februari 2023   22:47 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial memang tidak pernah sepi dari drama dan tragedi. Kasus viral anak pejabat DJP Kemenkeu ini menjadi contoh budaya partisipatif medsos. Terlepas kolaborasi ini untuk menuntut keadilan atau pun sekadar menuduh membabi buta karena informasi palsu. Aspek negatif budaya partisipatif macam bisa dibaca lebih lanjut disini.

Publik pun kini menyadari satu adagium baru. Selain sebisanya hidup menjauh dari urusan hukum dan polisi. Hidup pun sebaiknya jauh dari menjadi viral di medsos. Ada ketakutan sendiri dari efek wildfire karena isu terkait diri sendiri viral. Netizen jelas tidak bisa dicegah untuk 'menyelam' mencari jejak digital negatif seseorang yang viral.

Bagi sebuah instansi, seperti asal ayah pelaku di atas, juga ketar-ketir berhadapan kasus viral. Komunikasi publik sebuah organisasi menghadapi kasus yang sifat real-time dan harus segera dimitigas. Bisa jadi satu jam dari sekarang, ada pejabat dan/atau keluarganya viral kasusnya. Siap-siap tempatnya bekerja menjadi target netizen tanpa ampun.

Seperti api yang membakar apa yang dilintasinya, begitupun kasus viral. Pihak yang terlibat dalam kasus tidak pernah tahu rembetan api ini akan membakar apa saja.

Salam

Wonogiri, 22 Februari 2023

10:46 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun