Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Perang Melawan Dominasi ChatGPT Dimulai

10 Februari 2023   00:27 Diperbarui: 12 Februari 2023   08:02 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ChatGPT yang dirilis November tahun lalu terus menjadi hit. Di sisi users atau pengguna, jelas ChatGPT dari OpenAI sangat membantu. Namun dari sisi bisnis dan inovasi, dominasi ChatGPT bisa mengancam. 

Tech company besar seperti Meta dan Alpahabet, bersaing membuat chatbot yang lebih baik dan pintar. Perang melawan dominasi ChatGPT pun dimulai.

Sebelum jauh membahas perang yang sudah dimulai. Pengembangan AI chatbot berbasis LLM (large language model) sudah cukup lama diteliti dan didanai. 

Beberapa LLM pun sudah dirilis dan diuji coba walau sangat terbatas, seperti di lab dan dibahas menjadi jurnal. ChatGPT dari OpenAI-lah yang secara komersil dan operasional berfungsi cukup baik.

Sistem dibalik chatbot LLM ini didasarkan pada sistem jaringan saraf (neural network). Jejaring ini adalah struktur sel di otak hewan yang saling berhubungan secara masif. Setiap komponen melakukan tugas sangat sederhana dan berkomunikasi dengan sejumlah besar sel lain.

Sel-sel saraf ini direfleksikan ke dalam dataset dalam LLM. Tiap dataset dalam LLM dilatih untuk merespon dengan jawaban yang masuk akal. Sumber dataset utama ChatGPT adalah himpunan 8 juta data WebText. 

Algoritma machine learning juga menjadi bagian dari dataset chatGPT. Data yang digunakan kabarnya mencapai 8 miliar kata dan 570 gigabyte data.

Kabarnya ChatGPT yang dibuat OpenAI sendiri didanai oleh Microsoft. Saking responsif dan akurat, dua bulan setelah rilis ChatGPT telah memiliki lebih dari 100 users. Microsoft juga akan menyuntikkan investasi 10 miliar USD ke OpenAi. ChatGPT juga telah diintegrasi menjadi tool di mesin pencari Edge.

Melihat ChatGPT yang begitu andal mengolah kata, Alphabert dan Meta tidak tinggal diam. Para pesaing ChatGPT yang dirilis secara komersil pun lahir dari 2 mogul teknologi ini.

Meta, perusahaan induk dari Facebook, sempat merilis chatbot Agustus tahun lalu. Chatbot ini diberi nama Blenderbot. Tujuan Blenderbot adalah menjadi chatbot yang responsif dan menyenangkan. Walau pada saat dirilis dan diuji coba publik, chatbot milik Meta ini mengecewakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun