Firaun digital pun bisa berwajah korporasi teknologi besar, organisasi besar, dan pemerintah. Mereka berebut mencari kuasa dan kontrol atas data pengguna internet dan medsos. Data yang bisa dikapitalisasi, dimodifikasi, dan dipolitisasi demi uang, kuasa, dan kontrol.Â
Para Firaun digital pun saling mengatur dan membatasi satu sama lain. Korporasi teknologi besar diatur dengan ketat dengan regulasi perlindungan data pribadi. Organisasi besar dan pemerintah juga dibatasi akses, jenis data, sampai kemampuan mengolah Big Data yang dihimpun di dunia digital.Â
Korporasi teknologi besar kalah di hadapan para pembuat regulasi. Organisasi besar dan pemerintah tidak sanggup menyaingi infrastruktur dan akses Big Data korporasi teknologi. Tapi berbeda dengan penerapan model surveilans hybrid. Regulasi justru dibuat bersama korporasi teknologi besar.Â
Kadang sebegitu kuat dan hebat kuasa dan kontrol pembuat regulasi atas sebuah perusahaan teknologi besar. Pemerintahan yang berbekal surveilans hybrid ini menjadi Firaun yang hampir sempurna. Mereka mampu membungkam, memodifikasi narasi, sampai mempersekusi para pembangkang sampai ke dunia nyata.
Siapa dan seperti apa Firaun digital itu? Anda sendiri yang menentukan dan merasakannya.
Salam,
Wonogiri, 18 Januari 2023
12:00 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H