Kapasitas daya baterai lithium-ion di smartphone sebenarnya tidak banyak berubah. Namun teknologi chipset (RAM) dan fitur hemat daya memberikan smartphone efisiensi daya untuk 'bernafas' lebih lama.
Chipset seperti Snapdragon masih menawarkan efisiensi baterai yang mumpuni. Sedang Mediatek dan Helios menyusul berurutan. Pada lini Apple, ada A13 Bionic terbaru yang terbukti cukup efisien.
Kedua, daya simpan yang lebih luas dan terjangkau.Kini banyak smartphone flagship menawarkan internal memory 128GB - 512GB. Namun seiring besarnya file foto dan aplikasi, 512GB akan mudah menyusut. Dan daya simpan ini harganya mungkin tak terjangkau kebanyakan orang.
Samsung Note 9 menawarkan eksternal memori sampai 1TB. Dengan tambahan eksternal memori ini, harga yang ditawarkan cukup fantastis yaitu IDR 23 juta. Kecuali fotografer atau gamers profesional, kapasitas sebesar ini mungkin tidak terjangkau harganya.
Kerusakan hardware yang umum terjadi seperti layar mudah pecah. Atau baterai mudah meledak dan soak. Dan body yang rentan pecah. Sedang pada sisi software banyak lagi, mulai dari problem tidak ada akses internet, sampai bluetooth yang tidak berfungsi umum ditemui.
Dan yang paling krusial adalah, persoalan update OS dan aplikasi. Smartphone Android secara umum paling cepat mendapat update OS. Celah keamanan Android pun paling rentan berbeda dengan iOS. Di bulan Juli 2019, ada 9 kerentanan siber yang segera 'ditambal' Android.
Banyak dari kita yang risih dengan OS atau aplikasi yang meminta update. Selain memakan kuota internet. Kadang proses ini mengganggu aktivitas kita dengan smartphone. Dengan smartphone keluaran lama akan pasti tidak terpakai karena tidak lagi ada update OS.
Salam,
Wonogiri, 31 Desember 2019
12:39 pm