Entah mengapa, bau prengus membuat aroma daging kanguru mengingatkan saya kampung halaman. Ketika daging kanguru masih hangat dan saya coba. Tekstur dan aromanya pun mengingatkan sate kambing. Membawa saya kembali ke gerobak sate kambing Pak No di perempatan Sriwedari Solo. Dan sampai sekarang pun, aroma prengus daging kanguru masih saya ingat jika makan sate kambing.
Namun tetap, tidak ada yang bisa menggantikan sate kambing ala Indonesia. Bunyi kemreces dari daging kambing yang juicy saat dibakar aromanya mantab sekali. Citarasa yang lidah sudah biasa mungkin tiada terganti. Namun daging kanguru seolah menggugah rasa yang sama dengan rasa daging kambing. Sebuah rasa yang beberapa waktu sempat hilang.
Kota Wollongong adalah kota kecil namun untuk mencari banyak kuliner. Biasanya saya dan teman-teman membuat sendir masakan khas tanah air. Daripada jauh-jauh dan mahal membeli di Sydney, masak sendiri kadang menjadi pilihan. Sudah banyak kuliner Tanah Air yang teman saya bisa buat.Â
Karena biasanya merka tidak biasa masak saat di rumah. Dan saya sudah menemukan "pengganti" sate kambing ala Solo yang saya kenal. Ya, daging kanguru menjadi obat rindu sang lidah. Dari aroma dan rasa daging ini tidak jauh berbeda.Â
Jika berkunjung ke Australia, tidak ada salahnya mencoba daging kanguru. Ada beberapa restoran seperti Outback yang menawarkan steak kanguru. Namun tentunya dengan harga yang cukup menguras kantong. Jika suka memasak, coba masak daging kanguru. Mungkin Anda akan merasakan tekstur dan aroma ala daging kambing di Indonesia.
Dan bagi saya pribadi, sate kambing tetap juara.
Salam,
Wonogiri, 12 Agustus 2019
09:32 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H