Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Smartphone serta Sindrom Paling Benar dan Paling Pintar

20 Mei 2019   22:03 Diperbarui: 19 April 2022   01:14 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selfie oleh Free Photos - Foto: pixabay.com

Walau benar adanya manfaat saat kita meng-Google segala hal. Maka jawaban akan tersedia. Namun ironisnya, cara berpikir kita pun pada akhirnya 'dipindahkan' ke dalam smartphone di kantong kita.

Banyak orang malas membaca isi berita yang rumit dan penuh laman/link/sumber. Mereka lebih nyaman membaca judul berita saja. Banyak juga yang terjebak men-share postingan berisi kebencian dan hoaks asal banyak yang komen dan like.

Walau penelitian Barr dkk (2015) tidak merepresentasi fenomena umum isu yang diangkat. Setidaknya secara kasat mata dan kita rasa. Semua orang (akun) kini sudah merasa paling benar, dan paling pintar dengan smartphone mereka.

Jangan sampai kita terjebak pada sindrom ini.

Salam,
Wonogiri, 20 Mei 2019
10:02 pm 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun