Maka mereka kini menjadi bangsa yang dianggap berbeda dan unggul. Bukanlah lagi sebuah alasan untuk menindas dan melecehkan bangsa lain secara ras atau etnis. Karena sesungguhnya semua manusia sama secara genetis.
Rasisme hanya Reka-reka
Dikutip dari techreview.com, dari hasil riset Data & Society. Bahkan orang-orang kulit putih memiliki gen dari bangsa kulit hitam. Dari hasil tes DNA pendukung white supremacist dari situs Stormfront didapat hasil cukup mencengangkan.
DNA-nya didapat hasil 86% gen berasal dari Eropa. Sedang 14% didapat dari nenek moyang yang didapat dari daerah Sub-Sahara, Afrika.
Hal di atas menarik. Karena bisa menggambarkan apa yang Yuval Noah Harari tulis di Sapiens. Bahwa nenek moyang awal manusia yang hidup 7 juta tahun lalu berasal dari Afrika. Kita (Homo sapiens) hanya spesies yang beruntung secara evolusioner dari kerabat seperti Homo Neanderthal, Homo erectus, dan Homo habilis.
Jadi pada akhirnya, konsep rasisme hanya alasan untuk merendahkan dan mengalahkan bangsa lain. Akan selalu ada agenda dari konsep rasisme. Mulai dari dominasi atas kekayaan dan daerah. Atau secara kasuistik pelaku rasisme dididik dengan kebencian dan dendam.
Bacalah dengan buku BKB dan saya fikir akan membuka fikiran kita. Tidak ada yang menjadi pembenaran konsep dan tindakan berbasis rasisme.
Referensi:
- Bedil, Kuman, dan Baja - Jared Diamond (2015). KPG
- Technology review.com
- Sapiens (Sejarah Singkat Manusia) - Yuval Noah Harari. KPG
Salam,
Solo, 21 Maret 2019 |Â 03:30 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H