Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menggugat Konsep Rasisme dengan Buku "Bedil, Kuman, dan Baja"

21 Maret 2019   15:31 Diperbarui: 21 Maret 2019   17:27 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Bedil, Kuman dan Baja - Ilustrasi: bukukita.com

Ke empat poin diatas dari yang saya tangkap dalam buku BKB terjadi berurutan. Karena perbedaan garis bujur dan lintang hidup manusia. Maka mendorong domestikasi flora dan fauna. Dengan faktor pendorong mencegah kelaparan suatu masyarakat.

Lalu secara bertahap mengubah masyarakat pemburu-pengumpul nomaden menjadi petani menetap. Secara tidak langsung, hal ini memicu semakin banyak orang menetap. Untuk kemudian membentuk sistem politik dan pemerintah yang kompleks dari waktu ke waktu.

Berkah Alam dan Kebermanfaatannya
Pertama, negara-negara Eurasia memiliki ekologi dan iklim yang lebih baik daripada benua lain. Karena Eurasia berada pada sumbu utama bumi barat ke timur atau garis lintang. Sehingga kebanyakan daerahnya beriklim sedang atau mediteran dan tropis yang baik untuk bercocok tanam. 

Berbeda bagi benua yang memiliki sumbu utama dari utara ke selatan atau di garis bujur. Benua yang termasuk membentang dari utara-selatan seperti Amerika dan Afrika memiliki halangan ekologis dan iklim yang lebih ekstrem dan berbeda-beda. 

Pengukuran jejak karbon leluhur tanaman pangan daerah Eurasia sudah ada sejak 8500 SM. Dengan kata lain, jejak leluhur tanaman pangan bisa dipastikan berasal dari daerah Eurasia. Terutama di daerah Bulan Sabit Subur (Fertile Crescent).

Daerah Bulan Sabit Subur melingkupi sebagian kecil Irak, Suriah, Jordania, Israel dan Mesir. Dan tepat berada bagian timur laut Mediterania. Diperkirakan produksi pangan pada daerah ini telah dimulai 8500-7000 tahun SM. 

Sehingga,  persebaran tanaman pangan awal banyak terjadi di daerah Eurasia. Cina mulai menanam padi dan jewawut pada 7500 SM. Yunani  mulai menanam gandum emmer pada 6500 SM. Lalu di daerah Jerman gandum emmer sudah ada sejak 5000 SM.

Sedang benua yang berada di garis lintang tertinggal dalam hal bercocok tanam. Seperti daerah Amerika mulai bercocok tanam pada 3500-2500 SM. Afrika bagian barat beriklim tropis memulai bertanam ubi dan kelapa pada 3000 SM.

Figur 1. Sebaran Daerah Produsen Makanan Pangan Awal - Ilustrasi: Buku BKB
Figur 1. Sebaran Daerah Produsen Makanan Pangan Awal - Ilustrasi: Buku BKB
Walau Papua (termasuk Papua Nugini) dan Australia telah ditinggali manusia sejak 40.000 SM. Model bercocok tanam campuran antara pemburu-pengumpul dan bertani baru ada sekitar 7000 SM. Berbeda dengan suku Aborigin Australia yang masih menerapkan berburu nomaden diakibatkan daerah dan iklim yang kurang mendukung pertanian. 

Secara bersamaan, gambaran ringkas faktor pertama diatas sudah merangkum sebagian gambaran faktor kedua. Yaitu faktor domestikasi flora yang tersedia di satu daerah. Sedang gambaran domestikasi fauna atau hewan kurang lebih serupa dengan tanaman.

Domestikasi hewan untuk ternak pertama kali banyak dilakukan di beberapa dearah Eurasia. Setidaknya ada 14 spesies kuno mamalia domestik yang bisa dimanfaatkan untuk pangan, pertanian, bahkan moda transportasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun