Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Karena Politik, Sosial Media Tak Lagi Asik

5 Februari 2019   22:37 Diperbarui: 6 Februari 2019   19:15 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emoticon Angry - Foto: freestocks.org

Atau membeberkan fakta berita hoaks lalu dianggap antek Capres sebelah. Dan setelahnya, kita pun di-stereotipe pendukung Capres lain. Kalau si A itu simpatisan Capres anu. Kalau si B itu sama pilihan Capresnya.

Kejenuhan trending topik dan top feed linimasa berkutat pada tagar politik. Entah apa yang dicari buzzer dan para simpatisan dengan trending? Apakah jika sebuah tagar/berita sudah viral dan trending. Maka Capres jagoannya akan menang?

Dan, 'racun' politik ini sepertinya tidak akan habis usai gelaran Pilpres 2019. Akan tetap ada bibit-bibit kebencian politik baru. Dan mungkin akan ada saja oknum yang mengekploitasi kebencian linimasa. Dan semua demi meraih viralitas dan trending yang terlupakan 1 jam setelah trending terjadi.

Dan kebencian pada pembicaraan politik akan tetap ada. Karena sosmed adalah medium aspirasi bebas dan tanpa batas. Yang sering terjadi adalah orang baik di dunia nyata. Belum tentu baik juga di dunia maya.

Salam,

Solo, 05 Februari 2019

10:36 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun