Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menebak Keributan Linimasa Debat Capres Perdana

16 Januari 2019   17:55 Diperbarui: 16 Januari 2019   20:50 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debate - Ilustrasi: courant.com

Ketujuh, para pendukung yang dianggap rusuh dan ribut saat debat berlangsung. Hal ini mungkin telah terjadi di debat-debat Pilkada atau Pilpres sebelumnya. Pendukung yang cenderung terlalu bersemangat sering tidak mengindahkan ketertiban dalam menyaksikan debat.

Kedelapan, pasangan capres yang 'menang debat' itu tergantung dari stasiun TV mana melihatnya. Klaim kemenangan ala pendukung di linimasa pun dipengaruhi stasiun TV mana sumber beritanya. Media hiper-partisan ala kubu 01 atau kubu 02 tentu bisa kita tebak sendiri.

Kesembilan, kegaduhan soal persiapan buat kubu Capres-Cawapres di debat kedua. Bak penasihat kampanye yang sudah sangat pintar. Netizen sering melontarkan 'kepakarannya' soal apa yang baik diucapkan Capresnya di debat kedua besok. 

Kesepuluh, mencoba membuat tagar yang catchy untuk viral. Via beberapa tokoh di sosmed, hashtag atau tagar akan disebar. Baik itu tagar lucu-lucuan atau sarkas akan diberikan sentimen ribuan atau jutaan pendukung kubu 01 atau 02. Siapa yang menjadi trending topic akan dianggap pemenang tentunya.

Dan mungkin ada hal-hal lain yang akan menjadi bahan kegaduhan netizen nanti. Bisa jadi itu posisi berdiri Capres-Cawapres yang membelakangi kiblat. Atau mungkin hal teknis seperti mic Capres-Cawapres yang rusak. Podium yang dianggap tak membuat gagah Capresnya. Atau bahkan cahaya screen LCD yang dianggap terlalu silau.

Kita tunggu saja apakah prediksi saya diatas terbukti membuat gaduh linimasa. Atau malah hal yang sama sekali tidak kita duga sebelumnya.

Salam,

Solo, 16 Januari 2019

05:54 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun