Ketujuh, para pendukung yang dianggap rusuh dan ribut saat debat berlangsung. Hal ini mungkin telah terjadi di debat-debat Pilkada atau Pilpres sebelumnya. Pendukung yang cenderung terlalu bersemangat sering tidak mengindahkan ketertiban dalam menyaksikan debat.
Kedelapan, pasangan capres yang 'menang debat' itu tergantung dari stasiun TV mana melihatnya. Klaim kemenangan ala pendukung di linimasa pun dipengaruhi stasiun TV mana sumber beritanya. Media hiper-partisan ala kubu 01 atau kubu 02 tentu bisa kita tebak sendiri.
Kesembilan, kegaduhan soal persiapan buat kubu Capres-Cawapres di debat kedua. Bak penasihat kampanye yang sudah sangat pintar. Netizen sering melontarkan 'kepakarannya' soal apa yang baik diucapkan Capresnya di debat kedua besok.Â
Kesepuluh, mencoba membuat tagar yang catchy untuk viral. Via beberapa tokoh di sosmed, hashtag atau tagar akan disebar. Baik itu tagar lucu-lucuan atau sarkas akan diberikan sentimen ribuan atau jutaan pendukung kubu 01 atau 02. Siapa yang menjadi trending topic akan dianggap pemenang tentunya.
Dan mungkin ada hal-hal lain yang akan menjadi bahan kegaduhan netizen nanti. Bisa jadi itu posisi berdiri Capres-Cawapres yang membelakangi kiblat. Atau mungkin hal teknis seperti mic Capres-Cawapres yang rusak. Podium yang dianggap tak membuat gagah Capresnya. Atau bahkan cahaya screen LCD yang dianggap terlalu silau.
Kita tunggu saja apakah prediksi saya diatas terbukti membuat gaduh linimasa. Atau malah hal yang sama sekali tidak kita duga sebelumnya.
Salam,
Solo, 16 Januari 2019
05:54 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H