Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Project Manager for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Apa Kata Google tentang Vanessa Angel?

11 Januari 2019   10:10 Diperbarui: 11 Januari 2019   13:58 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google Search by PhotoMIX Ltd. - Foto: pexels.com

"Even if you are lying to yourself, Google may nevertheless know the truth." Seth Stephen Davidowitz - Everybody Lies (2017)

Baiklah, langsung pada intinya saja. Berapa banyak dari kita yang meng-Google kata 'vanessa angel' saat penggerebakan viral. Atau mungkin yang lebih tabu dari sekadar nama seperti 'video vanessa angel' atau malah 'vanesa angel mandi'.

Jawabannya banyak dari kita iseng-iseng meng-Google-nya. Walau mungkin saya, Anda atau banyak orang tidak mengakui hal itu. 

Seperti diungkap Davidowitz  dalam bukunya Everybody Lies (2017). Di hadapan Google orang bisa menjadi jujur. Karena dengan mesin peramban, seperti Google, kita mendapat insentif. Insentif ini dalam bentuk hasil pencarian yang relevan. Dan tidak semua orang tahu apa yang saya atau Anda cari. Apalagi dengan sembunyi-sembunyi kita mengetik keyword 'vanesa angel mandi'.

Sebagai latar belakang saja, data yang dihimpun Google bukan sekadar banyak. Namun sering menggambarkan psyche atau jiwa manusia. Menurut riset Davidowitz saat Presiden Obama dilantik. Satu di antara ratusan hasil mesin peramban Google, kata 'Obama' disandingkan dengan 'nigger' atau 'KKK'. Dan hasil yang cukup signifikan ini dianggap mampu menggambarkan kultur rasisme di US.

Apa kata Google soal Vanessa Angel? Apakah juga menggambarkan diri kita yang terlihat atau kita yang tertutupi? Dari hasil yang saya dapat, ada indikasi menarik soal pencarian kata 'vanessa angel' dan pencarian terkaitnya. Berikut ilustrasinya:

Tabel Trend 01. Keywords 'vanessa angel' - Ilustrasi: Google Trend
Tabel Trend 01. Keywords 'vanessa angel' - Ilustrasi: Google Trend
Tren frasa kunci 'vanessa angel' saja dimulai tanggal 5 Januari 2018 pukul 04:00 sore. Trennya terus naik dan mencapai angka 100 pada 08/01/2019 di pukul 12:00 dini hari. Sejak tanggal tersebut, trend pencarian frasa 'vanessa angel' mulai turun.

Yang agak anomali adalah daerah sumber pencarian terbanyak. Daerah Nusa Tenggara Timur-lah yang paling banyak mencari frasa 'vanessa angel'. Bahkan Jakarta atau Jawa Barat, dengan populasi terbanyak. Tidak ada di peringkat 5 besar pencarian frasa 'vanessa angel'.

Mari kita lihat keyword pencarian yang lebih tabu yaitu 'vanessa angel mandi'. Ilustrasi pada Tabel Trend 02 dibawah menggambarkan tren ini muncul mulai tanggal 06/01/2018 pukul 05:00 sore. Dan puncak pencarian terbanyak (angka 95) terjadi di tanggal 08/01/2019. 

Tetapi yang bisa dilihat di sini, dengan tambahan kata 'mandi'. Pencariannya dilakukan terbanyak terjadi pukul 12:00 dini hari tanggal 08/01/2019. Hal serupa juga terjadi di tanggal 09/01/2018 walau angka tidak serupa di tanggal sebelumnya. Bisa jadi, merasa pencarian ini terlalu tabu bagi orang lain untuk tahu. Pukul 12 malam mungkin waktu yang tepat menelusur foto Vanessa Angel mandi.

Tabel Trend 02 Keywords 'vanessa angel mandi' - Ilustrasi: Google Trend
Tabel Trend 02 Keywords 'vanessa angel mandi' - Ilustrasi: Google Trend
Plus kata 'mandi', pencarian Google menunjukkan hasil berbeda dengan hanya frasa 'vanessa angel' di atas. Hasil pencarian terbanyak keyword ini terjadi banyak di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Tidak mengherankan bila kita kaitkan jumlah populasi pengguna internet di daerah ini yang cukup banyak. 

Dengan keyword yang cenderung tabu di atas. Apakah Google memberikan kita gambaran "jujur" populasi di peringkat teratas Google ini? Tentu saya tidak ingin mengeneralisasi secara normatif. Dan hanya periset data Google yang benar-benar tahu demografis usia, lokasi spesifik, sampai gender para pencari keyword tersebut.

Dari pengamatan sederhana pada Google Trend ini kita dapati 2 anomali. Pertama, NTT ternyata pemeringkat tertinggi pencarian frasa 'vanessa angel'. Mengalahkan daerah berpopulasi tinggi seperti DKI Jakarta atau Jawa Tengah. Secara spesifik, Kefamenanu di NTT sampai saat ini masih tinggi dalam hal pencarian keyword tersebut.

Anomali kedua, menyoal isu sensitif tren pada pencarian frasa 'vanessa angel mandi'. Maka didapati jam pencarian tertinggi cenderung dilakukan di tengah malam. Mungkin antara pukul 12:00-02:00 dinihari dianggap lebih sepi dari banyak orang. Mungkin juga agak sungkan mengetik tambahan kata 'mandi' di dalam busway atau saat nongkrong bersama keluarga/pacar/teman.

Walau hasil ini mungkin disangkal saya, Anda, atau banyak orang lain. Namun setidaknya hal ini memberi gambaran jujur tentang diri kita. Kita mungkin lebih jujur dihadapan kolom mesin peramban Google. Daripada jujur kepada orang di sekitar atau orang terdekat.

Dan mungkin ada benarnya jika judul buku Davidowidtz secara lengkap. Yaitu, Everybody Lies: Big Data, New Data and What The Internet Tell Us About Who We Really Are.

Salam,

Solo, 11 Januari 2018

10:10 am

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun