Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Koruptor Dimanja di Negeri Sendiri

17 September 2018   16:49 Diperbarui: 17 September 2018   16:52 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
To Corrupt The Innocence - foto: artflakes.com

Menertawakan amtenar negri ini yang begitu rikuh membasmi korupsi adalah paradoks. Saat sang kepala negara begitu mengutuk korupsi. Tapi anggota badan penggerak negri ini begitu ceroboh mencuri sana-sini.

KPK digempur berkali-kali dan menjadi politisasi polemik mencari kuasa negri. Tapi KPK bergeming. Ada yang sanksi tapi banyak yang masih meyakini KPK tetap membasmi korupsi.

Saya, rakyat jelata tertawa perih menertawakan korupsi negri ini. Betapa kedzoliman yang terstruktur dan terkoordinasi mengalahkan kebaikan yang sporadis. Banyak kebaikan dan nilai positif yang ingin dicapai. Tapi terbentur lama dan banalnya sistem koruptif negri ini.

Wkwkw saja melihat berita OTT korupsi. Sembari hati pilu meratapi nasib dan hak rakyat yang dicuri.

Salam,

Solo, 17 September 2018

04:49 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun