Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pilpres 2019 Akan Memperuncing Era Post-Truth

12 Juli 2018   11:51 Diperbarui: 13 Juli 2018   17:37 2276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hate Speech - ilustrasi: en.mehrnews.com

Maka proposisi literasi digital sudah semakin mendesak buat kita kini. Memahami manfaat dan mudarat dunia digital sudah harus menjadi mapel di sekolah. Generasi mendatang bukan sekadar jago mengutak-atik komputer dan gadget. Tetapi mereka harus menjadi individu digital yang holistik. Merekalah yang menjadikan teknologi digital sebagai artefak kebudayaan kita nanti.

Pun jangan sampai bubble Pilpres terus meruncingkan polarisasi partisan. Bubble yang menjadikan suburnya era post-truth ada baiknya kita minimalisir. Karena saat ini, era post-truth masih menjadi wacana riset yang menyajikan banyak sisi negatifnya. Akumulasi negativitas ini bisa jadi mendisintegrasi bangsa Indonesia.

Salam,

Solo, 12 Juli 2018

11:45 am

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun