Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

5 Alasan Mengapa Harus Gabung Kompasiana

14 September 2016   10:53 Diperbarui: 14 September 2016   13:50 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.quotesfrenzy.com

Artikel yang kita buat dianggap memiliki indikator 'berisi'. Dan wajar jika mahasiswa atau peneliti mengutip artikel kita. Dan dalam hal ini tentu harus ada link di mana artikel kita ditaut. Sebuah konvensi yang sama-sama menguntungkan. Walau ada juga artikel ilmiah yang salah mengutip nama saya menjadi Lukmato. #NggaApa2

Kelima, karena Kompasiana adalah keluarga Indonesia. Ini yang saya rasakan saat jauh dari tanah air. Dengan Kompasiana, muncul rasa memiliki tanah air air yang lebih banyak. Banyak tulisan Kompasianer di luar negri yang inspiratif. Artikel mereka memberikan analogi, saran, kritik untuk negri sendiri. Dan semua untuk membangun negri sendiri tentunya.

Dan kolom Kompasiana pun menjadi ajang 'silaturahim' Kompasianer. Tidak perlu formal-formal sekali dalam berkomentar. Namun juga harus menjaga etika yang biasanya kita lakukan saat mengobrol saja. Ada pula komentar lucu dan sarkas. Tapi itulah dinamika 'keluarga' Indonesia di Kompasiana. Kompasiana adalah gambaran kecil Indonesia.

Pada akhirnya, sungguh ingin saya hadir Kompasianival sekali waktu. Mungkin banyak penasaran wajah saya seperti apa? Mungkinkah ganteng atau menawan? #Halah. Ingin merasakan bangganya menjadi orang Indonesia di Kompasianival. Berjumpa dan bertegur sapa dengan Kompasianer dari segaa penjuru Indonesia dan dunia, mungkin. 

Dan tentunya ingin terus bersumbang tulisan untuk Indonesia. Walau sederhana atau malah berkesan sangat subjektif. Namun inilah perspektif saya sebagai anak bangsa untuk negerinya. 

Salam,

Wollongong, 14 September 2016

1:53 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun