[caption caption="Replika High Wheel modern - foto: pinterest.com"]
Saat Sepeda Menjadi Memori tak Urung Padam
Dan diabad 21, sepeda tetap menjadi kebutuhan komuter jarak jauh maupun dekat. Dari desa maupun kota, semua orang ingin bisa menaiki sepeda. Tidak ada larangan spesifik untuk mengendarai sepeda dimanapun. Sepeda menyentuh hampir semua lini kehidupan manusia. Mulai dari lini komersil untuk penjual koran keliling, sampai lini keluarga yang ingin bersantai dengan sepedanya, sepeda menjadi moda transportasi segala urusan. Sepeda menjadi sebuah ikon dari manusia itu sendiri. Manusia dengan sepedanya adalah hal yang tidak mungkin terpisahkan. Dari sejak kecil seorang anak membeli sepeda. Sampai ia besar dan membelikan anaknya sepeda, memori pada sepeda pun melekat.
[caption caption="Riding Bike - foto: sheknows.com"]
Begitupun dengan sepeda Wimcycle. dari sejak saya kecil sepeda Wimcycle sudah menemani. Baik memori maupun wujud fisiknya. Masih ingat betul saya biasa naik sepeda Wimcycle ke sekolah waktu SD. Kebetulan jarak sekolah dekat, sepeda Wimcycle menjadi sahabat andalan saya. Mengayuhnya bukan lagi suatu beban. Namun menjadi momen yang tiap kayuhannya menyiratkan kerinduan masa sekolah sambil bermain. Tiada yang lebih indah bisa menikmati masa kecil dengan sahabat yang bisa diandalkan. Sepeda kuning Wimcycle-ku dulu sudah tidak ada saat ini. Tapi momen yang ditinggalkannya menetap lekat di hati dan fikiran.
[caption caption="Wimcycle Aggressor - foto: tokosarana.com"]
Referensi: medium.com | wikipedia.org/history_of_the_bicycle
Salam,
Solo, 2 Maret 2016
02:11 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H