Budaya Permisif dan Trending Semata
Sampai kapan ulah arogan di jalan berlangsung? Baik pengendara moge atau pengendara lain di jalan, seolah mengidap 'penyakit' sok jadi raja jalanan. Banyak pengendara motor yang lebih bisa ngebut dari Valentino Rossy kalau di jalan. Toh yang ikut MotoGP tidak pernah masuk sepuluh besar. Banyak juga yang berani mati soal melanggar lalin di jalan raya. Toh tidak ada yang menjadi bisa juara dunia X-Games. Kita hanya bisa menjadi penonton. Lebih lagi, kita hanya konsumen semata. Kita hendak meniru mereka para juara, namun di tempat dan waktu yang salah, di jalan raya.
Budaya permisif atau pembiaran dari pihak aparat pun terjadi. Karena aparat melihat saking banyaknya pelanggar, mungkin mereka menyerah. Akhirnya mereka hanya bisa pasrah. Atau akhirnya malah memanfaatkan. Melanggar lalin adalah setoran buat beberapa oknum aparat. Hukum dibeli asal sesuai dengan uang tancap gas yang diberi. Konvoi pun dikawal dengan mengabaikan keselamatan pengendara lain. Asal ada koneksi atasan dan imbalan yang mungkin sepadan, oknum aparat tinggal laksanakan perintah atasan.
Mirisnya, berita Elanto akan menjadi tajuk trending semata di lain hari. Tanpa ada kepastian perubahan di kemudian hari. Sudah banyak kasus konvoi moge yang membahayakan bahkan memakan korban jiwa. Tapi toh semua hanya menjadi tajuk berita right here right now. Semuanya nanti akan lupa atau dilupakan seiring jenuhnya masalah hidup masing-masing kita. Hukum di jalan raya adalah seliar hukum rimba. Siapa yang kuat ia yang menang. Siapa yang dulu ngotot, ngeyel, dan menggertak, maka ia yang menang. Atau siapa yang punya aksesoris tempel atas nama institusi aparat, ormas, atau organisasi tertentu maka ia yang menang.
Selama masih ada arogansi banyak pengguna jalan, maka agak aneh menyoroti satu kelompok pengendara saja. Saat setiap hari fenomena urakan dan koboi masih ada di jalan. Agak naif jika kita dan berita mencerca mereka yang memiliki motor lebih besar dan bagus. Semoga menjadi koreksi.
Artikel saya terkait:
- Sampai Kapan Arogansi Motor Gede Di Jalan Berakhir?
- Aku dan Motor Harley Davidsonku, Terus Kamu Mau Apa?
Salam,
Solo, 22 Agustus 2015
01:10 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H