[caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="(ilustrasi: imgarcade.com)"][/caption]
Pulang lembur malam hari, ku tergeletak lemah di tempat tidur adikku. Terakhir ku ingat, kasurku kebocoran hujan kemarin malam. Adikku sudah tergeletak. Seolah membujur kaku. Ah masa bodo. Ku rebahkan diri dan pejamkan mata disampingnya. Nada dering HP berbunyi keras. Mata masih terpejam, ku angkat. Suara adikku di ujung telpon. Minta dibukakan pintu karena pulang kemalaman. Ku tengok segera siapa yang tadi tidur di sampingku!?
- - o - -
Sudah dua minggu ini, si Bejo kucingku selalu memandangku aneh. Setiap ku coba mengelus ia selalu kabur. Setiap ku beri makan, Bejo hanya mau makan kalau ku sudah menjauh. Malam ini, ku coba elus saat Bejo tidur. Kuelus lembut, dia pun terbangun dan menatap nanar ketakutan. Bukan ke arahku. Namun, tepat ke belakangku.
- - o - -
Siapa sih yang tidak senang mendengar tawa bayi. Tawa yang selalu lucu dan menggemaskan. Tapi tidak saat ini. Tepat pukul 1 malam dan aku sendiri di rumah.
- - o - -
"Mah, baju merah ini bagus ya?" tanya putriku. "Bagus." ujarku pelan. "Kalau ini mah?" sembari menyodorkan gaun merah jambu yang ku belikan saat ulang tahun ke-16 dulu. Walau sudah ngantuk sekali tengah malam ini. Ku tetap menemani putriku ini. Sepertinya ia rindu rumah. Setelah 40 hari kemarin mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
- - o - -
Entah kenapa aku selalu suka berfoto selfie. Sudah ratusan foto selfie di berbagai tempat telah ku ambil dengan HP-ku ini. Namun itu hobiku dulu. Sejak ku melihat foto-fotoku sendiri saat tertidur di kamar ini. Padahal di rumah ini, ku hidup seorang diri.
- - o - -