Seperti sudah menjadi penyakit, mengeluh sepertinya sudah menyebar sedemikian luas. Mulai dari jalan raya, sampai dunia maya generasi muda mudah sekali mengeluh. Tentu bukan mengeluh yang teraspirasi dengan jalan yang baik. Namun lebih menonjolkan emosi semata dan menyulut rasa benci yang masif. Tentu, dengan dasar egosentrik dan perspektif sempit, keluhan ini menjadi wabah. Saat ada satu anak muda benci dan dengan nada kritis ala ego dan perspektif sempit. Kadang mereka yang tadinya tidak tahu apa-apa jadi ikut-ikutan mengeluh.
Dengan rasionalitas yang cenderung dangkal mereka menyebar rumor. Walau pastinya mahasiswa atau generasi muda yang dapat berfikir dewasa. Ternyata banyak kedewasaan hanya simbolisasi secara fisik. Namun secara esensi berfikir mahasiswa banyak yang terombang-ambing. Dengan kata anak gaul sekarang, mereka 'rentan galau'. Dan kegalauan ini kadang terus menghinggap sampai mereka menginjak semester akhir. Tidak heran banyak mahasiswa 'abadi' karena galau akan pilihan studinya. Tidak heran banyak mahasiswa DO karena kegalauan yang kalut bertahun-tahun. Jadilah mahasiswa dewasa secara simbolisasi fisik dan esensi berfikir. Karena kalian Maha-Siswa.
Salam,
Tangerang 05 Januari 2015
02:49 pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H