Hadiah kompetisi merupakan pendapatan yang diperoleh atlet jika berhasil meraih sesuatu dalam sebuah kompetisi dan rentang waktu kompetisinya.
Jadi, bisa dikatakan hadiah ini berdasarkan performa atlet, misalnya di Olimpiade akan diberikan hadiah berupa uang tunai yang berbeda nilainya untuk peraih medali emas, perak, dan perunggu.
Melihat dari apa yang dialami Greysia/Apriyani, juga bisa disimpulkan bahwa hadiah tidak melulu berupa uang tunai.
Ada juga misalnya di sepak bola, klub akan memberikan tunjangan bila si atlet berhasil meraih 20 gol dalam semusim atau meraih pemain terbaik, dan sejenisnya.
Pendapatan yang diperoleh dari kompetisi pun juga tidak secara berkala seperti gaji atau sponsor karena masing-masing kompetisi punya rentang waktu berbeda.
Maka dari itu, di sini federasi atau manajer si atlet harus rajin mencari informasi kompetisi dan mendaftarkannya.
Intinya, atlet sama saja seperti bekerja pada umumnya. Tidak ada jaminan keuangannya tetap stabil apabila mereka tidak mempertahankan performa terbaiknya plus pandai mengelola keuangan.
Kalau kata LeBron James:
"Nothing is Given, Everything is Earned"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H