Mohon tunggu...
Giovani Yudha
Giovani Yudha Mohon Tunggu... Freelancer - Gio

Sarjana HI yang berusaha untuk tidak jadi Bundaran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Protes Jersey Ukraina Euro 2020 dan Aneksasi Krimea 2014

10 Juni 2021   16:32 Diperbarui: 11 Juni 2021   03:32 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Euromaidan, pro Uni Eropa, demonstrasi 2014 di Ukraina - Sumber: Reuters

Singkatnya, aneksasi adalah tindakan sepihak yang sering diawali dengan penaklukan dan penguasaan wilayah oleh militer terhadap suatu wilayah yang ditaklukkan. 

Pada bulan Maret 2014, Rusia dinilai oleh beberapa pihak melakukan aneksasi di semenanjung Krimea yang merupakan wilayah bagian dari negara Ukraina. Semenanjung ini terbentang di antara dua wilayah laut yang strategis yaitu Laut Azov dan Laut Hitam. 

Aksi aneksasi berawal dari adanya konflik di Ukraina, setelah Presiden Ukraina Yanukovych menolak kesepakatan dagang dengan pihak Uni Eropa dan memilih untuk melakukan kerja sama dengan pihak Rusia setelah diberikan pinjaman dana sebesar 15 miliar USD.

Selain menolak kesepakatan dagang Uni Eropa, keberpihakan Yanukovych ke Rusia memang terlihat dari dua tindakan lainnya, seperti:

1. Pada bulan April 2010 ia membuat kesepakatan dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev untuk memperpanjang sewa pelabuhan di Sevastopol dengan Rusia sampai dengan 2042.

2. Yanukovych menyatakan bahwa kelaparan besar dari tahun 1932-1933 (kelaparan era-Soviet di mana 4 juta hingga 5 juta warga Ukraina meninggal tidak harus dianggap sebagai tindakan genosida yang dilakukan oleh otoritas Soviet terhadap rakyat Ukraina.

Euromaidan, pro Uni Eropa, demonstrasi 2014 di Ukraina - Sumber: Reuters
Euromaidan, pro Uni Eropa, demonstrasi 2014 di Ukraina - Sumber: Reuters
Akibat dari kebijakan tersebut, tercipta dua kelompok di Ukraina, yaitu pendukung kerja sama dengan Uni Eropa (Euromaidan) dan pendukung kerja sama dengan Rusia (back to the USSR). Akibatnya, Euromaidan memulai protes di pusat kota Kiev melawan pemerintah hingga kerusuhan tidak terkendali 

Untuk mencegah kerusuhan yang semakin meluas dan berkepanjangan, Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mengadakan dialog dengan pihak oposisi pada tanggal 22 dan 23 Januari 2014. 

Dialog tersebut tidak menghasilkan kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak, sehingga kerusuhan atau protes pihak oposisi yang dipimpin Arseniy Yatsenyuk mencapai puncaknya pada pertengahan Februari 2014 dan membuat Presiden Viktor Yanukovych meninggalkan ibu kota negara Kiev menuju Rusia. 

Akibat keputusan meninggalkan negara Ukraina tersebut, Parlemen Ukraina memberhentikan Yanukovych dan menunjuk Yatsenyuk sebagai presiden sementara. 

Namun, Rusia menganggap bahwa Yanukovych tetap menjadi presiden yang sah dan sebagai ‘wujud kepeduliannya’ terhadap Yanukovych dan warga negara Rusia di Krimea, Rusia langsung turun tangan dengan menyiagakan pasukan di perbatasan Ukraina dan Krimea. 

Rusia juga melakukan propaganda dengan mengatakan Ukraina sebagai boneka Uni Eropa dan juga mengatakan bahwa pemerintah Ukraina terus melakukan kekerasan terhadap etnis Rusia. 

Tindakan ini menimbulkan berbagai reaksi dari negara-negara Barat, di mana mereka menganggap bahwa penempatan pasukan militer Rusia di Ukraina sudah melanggar kedaulatan suatu negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun