Kritik Sasta Objektif Novel "Kalau Tak Untung"
BAB IÂ
SINOPSIS
Novel Kalau Tak Untung menceritakan seorang yang bernama Rasmani seorang anak kecil yang manja. Rasmani hidup di keluarga yang miskin walaupun begitu orang tuanya mementingkan pendidikan bagi anak-anaknya. Rasmani mempunyai kakak yaitu bernama Dalipah. Kakaknya sangat sayang kepada Rasmani dan patuh kepada orang tua. Jika ibunya menyuruh Dalipah, maka Dalipah langsung melaksanakan perintah dari ibunya. Suatu hari, Ibu Rasmani mengantar Rasmani ke sekolah. Di tengah perjalanan menuju sekolah, mereka bertemu seorang anak laki-laki yang bernama Masrul. Ibu Rasmani menyapa hangat Masrul yang tampak dari kejauhan. Masrul membalas dengan wajah tersenyum. Pagi itu cuaca mendung, tiba-tiba turunlah hujan lebat. Masrul melihat pakaian Rasmani basah. Saat itu, Rasmani dan ibunya menggunakan tudung daun pisang, sedangkan Masrul memegang payung. Masrul mengajak Rasmani berpayungan berdua untuk menuju ke sekolah. Rasmani masih enggan memandang Masrul karena ia masih asing dengan Masrul. Hari demi hari pun telah berlalu, hubungan mereka menjadi teman dekat atau sahabat. Rasmani dan Masrul selalu berangkat ke sekolah bersama-sama. Masrul sangat menyayangi  Rasmani bahkan ia menganggapnya sudah seperti adik kandungnya sendiri. Beberapa tahun kemudian, Masrul sudah bekerja sedangkan Rasmani juga bekerja sebagai guru di desanya. Namun, suatu hari Masrul ditempatkan di Painan sehingga harus meninggalkan adiknya dan desa tercintanya . Di sana ia bekerja sebagai juru tulis. Rasmani memberikan kotak kepada Masrul yang berisi kenangan-kenangan mereka sewaktu kecil. Beberapa hari kemudian Rasmani telah mengirimkan surat kepada kakak tercintanya itu. Masrul yang menerima surat dari adiknya dengan tersenyum karena belum sampai seminggu adiknya telah mengirim surat rindu.Â
Pada akhirnya, Masrul disibukkan dengan pekerjaan sehingga tidak sempat berkirim surat, begitu juga dengan Rasmani. Suatu hari, Masrul mendapat tawaran dari Guru Kepala untuk menikahi anaknya yang bernama Muslina. Masrul mau menerima tawaran itu. Kehidupan rumah tangga Masrul dengan Muslina sudah membuahkan seorang anak, namun tidak berjalan serasi. Keduanya sering kali bercekcok karena Masrul tidak dihargai sebagai suami. Pada akhirnya mereka berdua memutuskan bercerai. Suatu hari Rasmani jatuh sakit karena dia terus memikirkan Masrul. Rasmani dilarikan ke rumah sakit untuk segera mendapat perawatan. Setelah ditelusuri, Rasmani mengidap penyakit jantung. Beberapa hari kemudian, Masrul kembali ke desa dan semenjak itu penyakit Rasmani mulai mereda. Masrul melamar Rasmani namun sebelum itu ia ingin mencari pekerjaan dahulu di Medan. Akan Tetapi sampai beberapa bulan lamanya Masrul belum mendapatkan pekerjaan dan kabar mengenai keadaan dirinya tidak pernah dikabarkan kepada Rasman. Rasmani menganggap Masrul sudah tidak setia dengannya. Hari demi hari Rasmani bertambah putus asa. Surat yang ditunggu Rasmani datang juga namun setelah membaca bukannya menyenangkan hati malah sebaliknya. Surat itu mengatakan Masrul menyuruh Rasmani tidak perlu menunggunya jika ada orang lain mencintainya. Surat yang dikirimkan Masrul itu membuat Rasmani jatuh sakit. Penyakit Rasmani semakin parah walaupun pada akhirnya ia mendapatkan kabar baik dari Masrul bahwa Masrul membatalkan keputusannya yang dulu. Kabar itu membuat Rasmani senang jika Masrul masih mencintainya. Namun takdir berkata lain, Rasmani meninggal dunia tanpa disaksikan oleh Masrul yang datang terlambat. Masrul sangat sedih dan menyesal atas perbuatannya dahulu. Masrul berdoa agar amal dan ibadah Rasmani diterima oleh Allah serta kesalahan-kesalahannya dapat dimaafkan oleh Rasmani.Â
BAB IIÂ
LANDASAN TEORI
Kritik sastra merupakan cabang ilmu sastra yang bertujuan untuk menganalisis dan memberi komentar terhadap suatu karya sastra. Kemudian, kritik sastra juga berfungsi untuk menyelami karya sastra secara lebih mendalam dan detail. Ciri-ciri kritik sastra adalah bersifat objektif., bertujuan untuk dapat membangun karya sastra yang dikritik, dan menjadi bahan acuan untuk dapat meningkatkan kreativitas pencipta karya sastra tersebut. Jenis-jenis kritik sastra ada 4 yaitu kritik sastra objektif, kritik sastra mimetik, kritik sastra pragmatik, dan kritik sastra ekspresif. Kritik sastra objektif adalah cara dalam memandang sebuah karya sastra secara objektif tanpa melihat aspek lainnya. Novel ini akan saya analisis secara objektif dengan menggunakan unsur intrinsik.
Â
BAB III
PEMBAHASAN