Mohon tunggu...
Aldo Giovani
Aldo Giovani Mohon Tunggu... Freelancer - Suka merangkai kata

Berbagi untuk mengerti - Menulis agar abadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jelajah Kota Wisata Batu: Tunggu Aku Kembali

6 November 2024   18:59 Diperbarui: 6 November 2024   20:06 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Makan khas Jawa, Kota Batu | Foto: Aldo giovani

Kami bergegas naik kearah jalur pacuan untuk paralayang, yang ternyata sudah diramaikan oleh anak muda dan wisatawan yang ingin melihat sunrise atau matahari terbit dari atas sini. Kurang lebih jam setengah 5 pagi, dengan udara yang berhembus pelan disertai dingin ini, kami melihat kerlip cahaya dari bawah yang merupakan pemandangan kota Batu dan sekitarnya. Menjadi kepuasan tersendiri bagi kami.

Kota Batu ketika gelap dari atas Paralayang Gunung Banyak | Foto: Aldo giovani
Kota Batu ketika gelap dari atas Paralayang Gunung Banyak | Foto: Aldo giovani

Berfoto dengan latar kerlip lampu pemandangan kota Batu | Foto: Aldo giovani
Berfoto dengan latar kerlip lampu pemandangan kota Batu | Foto: Aldo giovani

Matahari sudah terlihat naik dari ufuk timur, waktu sudah menunjukkan hampir pukul 6 pagi dan sudah terlihat lumayan terik untuk  jam tersebut dibanding wilayah Indonesia Barat lainnya. 

suasana yang sudah terlihat matahari | Foto: Aldo giovani
suasana yang sudah terlihat matahari | Foto: Aldo giovani

Kami memutuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanan, kami melewati lembah dan perkampungan kecil dibawahnya. Ternyata ada perkebunan bunga yang sangat indah dan cantik dipandang mata. Kami memutuskan untuk berhenti sejenak. Menikmati pemandangan tanaman bunga yang sangat memanjakan mata dengan keindahannya.

Kebun bunga | Foto: Aldo giovani
Kebun bunga | Foto: Aldo giovani

Setelahnya kami mencari sarapan pagi dan memilih warung makan pinggir jalan dengan menu pecel jawa khas daerah ini. Setelah sarapan pagi kami bergegas untuk kembali ke penginapan karena sudha mulai ramai penduduk yang hendak memulai aktifitas awal minggu mereka. Wajar saja, saat itu adalah hari senin uyang mana setiap orang memulai kesibukannya untuk beraktifitas bekerja, sekolah dan memulai hal lainnya.

Pohon tabebuya diarah masuk ke Songgoriti | Foto: Aldo giovani
Pohon tabebuya diarah masuk ke Songgoriti | Foto: Aldo giovani

Setibanya kami membersihkan diri dengan mandi pagi dan beristirahat tidur guna mengisi ulang tenaga untuk melanjutkan aktivitas kami lainnya. Karena tujuan kami selanjutnya adalah air terjun yang tidak terlalu jauh dari kota Batu. Coban Rais namanya.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 siang, kami bergegas membereskan barang bawaan dan melanjutkan perjalanan menuju objek wisata Coban Rais, Air terjun yang terletak di lereng Gunung Panderman dengan ketinggian sekitar 1025 meter di atas permukaan laut. Berada di Dusun Dresel, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun