Dan sederet kritikan pedas lain yang dilampiaskan di halaman facebook Simposium Guru sejak Selasa sore (17/11) saat pengumuman dipublikasikan di web Simposium Guru 2015.
Untuk diketahu bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan akan menyelenggarakan Simposium Guru Tingkat Nasional 2015 pada 24-25 November mendatang. Penyaringan peserta telah dilakukan sejak Oktober 2015 dan di tutup pada 10 November 2015 lalu.
Acara yang akan diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta itu bertujuan untuk menuangkan ide, gagasan, dan solusi strategis tentang berbagai masalah pendidikan. Simposium ini akan melibatkan berbagai unsur meliputi pakar dari perguruan tinggi, praktisi dan pemerhati pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat di bidang pendidikan, serta guru dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional maupun internasional.
Simposium ini juga mempresentasikan karya ilmiah dan inovasi pembelajaran guru dalam bentuk seminar dan pameran hasil karya ilmiah serta inovasi pembelajaran guru. Peserta simposium diwajibkan mendaftar, dengan 2 (dua) mekanisme yang pertama peserta (Guru dan Tenaga Kependidikan) dengan menyertakan karya berupa karya tulis ilmiah maupun inovasi pembelajaran dan yang kedua adalah pendaftar umum (masyarakat).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Sumarna Surapranata, saat memberikan paparan pada acara Audiensi Bersama Redaktur Koran Sindo di Gedung Sindo, Jakarta, 13/10/2015 lalu mengatakan, "Kita akan menggerakkan simposium yang dilaksanakan di Istora Senayan, kita akan mengundang 8.000 guru tetapi 7.000 akan bertanding dalam inovasi pembelajaran, bagaimana membuat mekanisme yang baru, bagus, dan inovatif untuk pembelajaran,"
Panitia kini telah mengumumkan pemenang peserta karya sebanyak 200 orang, dan peserta umum 1035 orang, melalui website Simposium Guru. Kuota 7000-8000 peserta yang disampaikan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan tidak sesuai fakta yang sebenarnya. Pada peserta umum, panitia hanya mengumumkan peserta dari daerah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten dan tidak mengakomodir peserta dari daerah-daerah lain di Indonesia. Peserta karya yang semula 250, dikurangi menjadi 200 peserta.
Sejak pendaftaran dibuka, admin akun facebook Simposium Guru pun meberikan harapan-harapan kepada para guru (seperti di foto). Tentu saja ini memicu protes dari ribuan guru di daerah yang mendaftar melalui jalur peserta karya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H