Mohon tunggu...
Vensca Virginia
Vensca Virginia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku bukan penulis. Aku hanya butuh kanalisasi untuk mengaktualisasikan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ribuan Guru di Daerah Kecewa Terhadap Pengumuman Peserta Simposium Guru 2015

18 November 2015   12:35 Diperbarui: 18 November 2015   12:45 3520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Penyaringan peserta simposium guru tingkat nasional 2015 yang dilakukan oleh Ditjen Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mendapat kritikan keras dari guru-guru di daerah-daerah.

Para guru yang juga mendaftar melalui peserta karya menilai bahwa pemilihan dan penentuan peserta yang dilakukan sarat dengan dikriminasi dan ketidakadilan.

Melalui akun facebook Simposium Guru 2015 berbagai kritik itu disampaikan:

"Saya jd terispirasi utk menulis Karya Tulis yg berjudul:"Penggunaan Proyek Akhir Tahun Untuk Meningkatkan keaktifan Guru Sejabodetabek". mohon babtuan teman2 utk pengumpulan data-data...." Tulis akun Indahnya Hidup Arnold.

"Saya sudah mencari tahu terkait pemenang lomba karya tulis online dalam rangka simposium GTK 2015. Hampir semua yang dinyatakan menang adalah mereka-mereka yang memiliki tanda like like emotikon banyak.


KELEMAHANNYA: Ternyata email yang tidak valid sekalpun bisa masuk di akun simposium tsb. Hal ini bisa memicu kecurangan para peserta sendiri untuk mendapatkan tanda like like emotikon yg banyak demi meloloskan diri pada kegiatan tsb.
SUNGGUH TIDAK ADIL. Hal ini mestinya tidak bisa dibiarkan." Tulis Dirman J. Putrabone

"Judulnya "Simposium Guru 2015" se Indonesia. Kok yg diundang se-jabodetabek??? Mohon penjelasannya admin. Terima kasih." Tulis akun Fransiskus Rubidianto

"Saya ucapkan selamat pada teman2 yang lolos. Hanya sekedar kritis. 1. Panitia bilang karya yang tidak pakai lembar pengesahan akan gugur administrasi. Faktanya yang lolos ada yang tidak pakai lembar pengesahan. 2. Karya tulis peserta lain banyak yang lebih bagus dari peserta yang lolos.

Tidak percaya coba cek dan baca satu-satu. 3. Jumlah kuota tidak jelas 200 atau 250. (untuk sementara hanya itu pertanyaan saya). Semoga di tahun mendatang akan lebih baik lagi." Tulis akun Alam Bintang Cahaya Putra

"Saya sampaikan SELAMAT kepada para peserta yang lolos pada kegiatan Simposium Guru Tk Nasional 2015 dan APRESIASI yang tinggi atas kerja keras panitia seleksi yang saya yakin sudah bekerja keras memilih karya yang terbaik dari ribuan karya yang baik… Saya berharap dalam proses penentuan pemenang nanti nilai KEJUJURAN dan ORISINALITAS karya diutamakan karena itu ruh dari jiwa pendidik.

Saya TIDAK MEUDUH ada PLAGIASI yang dilakukan teman yang lolos masuk 200 peserta di sini tapi justru MENGAPRESIASI teman yang telah SUKSES melakukan proses ATM (Amati,Tiru dan Memodifikasi) Best Pracice saya yang telah mengantarkan saya sebagai KS Berprestasi Nasional 2014." Tulis Mulyati Rahman yang merasa karyanya dicontek oleh salah satu peserta yang terpilih

Dan sederet kritikan pedas lain yang dilampiaskan di halaman facebook Simposium Guru sejak Selasa sore (17/11) saat pengumuman dipublikasikan di web Simposium Guru 2015.

Untuk diketahu bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan akan menyelenggarakan Simposium Guru Tingkat Nasional 2015 pada 24-25 November mendatang. Penyaringan peserta telah dilakukan sejak Oktober 2015 dan di tutup pada 10 November 2015 lalu.

Acara yang akan diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta itu bertujuan untuk menuangkan ide, gagasan, dan solusi strategis tentang berbagai masalah pendidikan. Simposium ini akan melibatkan berbagai unsur meliputi pakar dari perguruan tinggi, praktisi dan pemerhati pendidikan, dan lembaga swadaya masyarakat di bidang pendidikan, serta guru dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional maupun internasional.

Simposium ini juga mempresentasikan karya ilmiah dan inovasi pembelajaran guru dalam bentuk seminar dan pameran hasil karya ilmiah serta inovasi pembelajaran guru. Peserta simposium diwajibkan mendaftar, dengan 2 (dua) mekanisme yang pertama peserta (Guru dan Tenaga Kependidikan) dengan menyertakan karya berupa karya tulis ilmiah maupun inovasi pembelajaran dan yang kedua adalah pendaftar umum (masyarakat).

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Sumarna Surapranata, saat memberikan paparan pada acara Audiensi Bersama Redaktur Koran Sindo di Gedung Sindo, Jakarta, 13/10/2015 lalu mengatakan, "Kita akan menggerakkan simposium yang dilaksanakan di Istora Senayan, kita akan mengundang 8.000 guru tetapi 7.000 akan bertanding dalam inovasi pembelajaran, bagaimana membuat mekanisme yang baru, bagus, dan inovatif untuk pembelajaran,"

Panitia kini telah mengumumkan pemenang peserta karya sebanyak 200 orang, dan peserta umum 1035 orang, melalui website Simposium Guru. Kuota 7000-8000 peserta yang disampaikan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan tidak sesuai fakta yang sebenarnya. Pada peserta umum, panitia hanya mengumumkan peserta dari daerah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten dan tidak mengakomodir peserta dari daerah-daerah lain di Indonesia. Peserta karya yang semula 250, dikurangi menjadi 200 peserta.

Sejak pendaftaran dibuka, admin akun facebook Simposium Guru pun meberikan harapan-harapan kepada para guru (seperti di foto). Tentu saja ini memicu protes dari ribuan guru di daerah yang mendaftar melalui jalur peserta karya.

Sampai saat ini tidak ada klarifikasi panitia terhadap keluhan dan kritikan guru yang berasal dari daerah-daerah. Berharap kedepannya, kegiatan-kegiatan seperti ini bisa direncanakan dengan maksimal agar tidak menyakiti perasaan guru-guru yang berada di daerah. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun