Mohon tunggu...
Ginna Megawati
Ginna Megawati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unpad

Ilmu Gizi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jeruk Purut, Si Asam yang Serbaguna

13 Agustus 2024   22:10 Diperbarui: 14 Agustus 2024   16:44 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warna buahnya hijau tua, kulit tebal dan bergelombang. Banyak yang suka meskipun rupanya tak cantik dan rasanya asam. Daunnya tampak seperti dua helai yang tersusun bertingkat. Pohonnya agak kecil, bengkok dan bercabang rendah. Secara fisik jeruk purut tampak berbeda dengan jeruk nipis.

Jika kita singgah di pasar biasanya jeruk nipis lebih mudah dijumpai dibandingkan dengan jeruk purut. Jadi tidak heran kalau banyak yang beranggapan bahwa jeruk nipis dan jeruk purut adalah jenis jeruk yang sama.

Kalau bicara manfaat, jeruk purut yang punya nama Latin Citrus hystrix ini lebih serbaguna. Buah, daun, kulit dan rantingnya semua bisa dimanfaatkan. Buah dan daunnya biasa dijadikan bumbu dapur. Kulit dan rantingnya pun tak terbuang percuma karena kerap dimanfaatkan dalam pembuatan produk aromaterapi. 

Produk yang cukup populer dari jeruk purut adalah Kaffir lime Essential Oil yang biasanya dibuat dari daun dan kulit buahnya. Produk ini selain punya kandungan antioksidan juga punya efek antimikroba dan bahkan bisa digunakan sebagai insektisida alami untuk pemberantasan nyamuk demam berdarah.

Sensasi Jeruk Purut Sebagai Bumbu Masak

Sebagai bumbu masak, buah jeruk purut tidak diragukan lagi manfaatnya. Makan soto, rawon, sop dan berbagai jenis sambal akan lebih mantap dengan sedikit tambahan air jeruk purut. Rasa asamnya dapat memberikan sensasi kesegaran pada hidangan tersebut. Jeruk purut juga bisa diolah menjadi berbagai macam minuman. 

Misalnya dijadikan minuman es jeruk purut atau dijadikan campuran untuk berbagai macam jus dan teh. Bahkan Anda bisa menambahkan sedikit perasan jeruk purut pada wedang jahe untuk mendapatkan cita rasa unik yang memanjakan lidah.

Jeruk purut juga biasa digunakan untuk menghilangkan bau amis ikan atau bahan seafood lainnya. Namun ada baiknya melumuri ikan dengan jeruk purut dilakukan sebentar saja pada saat bahan makanan benar-benar akan segera dimasak.Karena jika terlalu lama dapat merubah rasa dan tekstur ikan tersebut.

Kuliner Nusantara dari berbagai daerah sudah sangat akrab dengan jeruk purut dalam susunan resepnya. Orang Makassar mengenalnya dengan nama parale dan orang Ambon menyebutnya lemon papeda. Bagi orang Batak jeruk purut bahasa daerahnya adalah unte pangir, merupakan bahan penting yang digunakan untuk menjaga kebersihan tubuh.

Dahulu unte pangir digunakan untuk keramas dan membersihkan kulit ketika mandi. Kebiasaan ini mungkin cukup beralasan mengingat ada beberapa penelitian yang menunjukkan potensi anti bakteri dari minyak esensial jeruk purut.

Tidak hanya buah, daunnya juga sudah sangat lazim dijadikan bagian dari bumbu masak untuk beragam menu. Aromanya yang sedap dan menyegarkan ampuh untuk menggugah selera makan. 

Khasiat Kesehatan Jeruk Purut

Selain sedap, daun jeruk purut pun penuh khasiat. Kandungan fenol, terpenoid, alkaloid dan flavonoidnya dapat berperan sebagai antioksidan.

Jeruk purut disebut-sebut dapat diandalkan untuk mengobati berbagai macam masalah kesehatan. Minum campuran perasan buahnya dengan secangkir air tidak hanya bisa membantu orang sembuh dari sakit flu dan sariawan, tetapi juga bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika otot terasa, tegang, kaku dan lelah, rebusan daunnya bisa dipakai mandi untuk merelaksasi otot-otot tersebut.

Jeruk purut benar-benar salah satu berkah alam yang luar biasa. Bukan hanya dari sisi kulinernya, jeruk purut juga dapat menjadi sumber kesejahteraan bagi petaninya. Buah, daun dan rantingnya yang laku dijual membuat pohon jeruk purut laksana tambang emas hijau yang lestari. Melihat sederet manfaatnya tidaklah salah jika jeruk purut dijadikan salah satu tanaman untuk mengisi halaman rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun