Warna buahnya hijau tua, kulit tebal dan bergelombang. Banyak yang suka meskipun rupanya tak cantik dan rasanya asam. Daunnya tampak seperti dua helai yang tersusun bertingkat. Pohonnya agak kecil, bengkok dan bercabang rendah. Secara fisik jeruk purut tampak berbeda dengan jeruk nipis.
Jika kita singgah di pasar biasanya jeruk nipis lebih mudah dijumpai dibandingkan dengan jeruk purut. Jadi tidak heran kalau banyak yang beranggapan bahwa jeruk nipis dan jeruk purut adalah jenis jeruk yang sama.
Kalau bicara manfaat, jeruk purut yang punya nama Latin Citrus hystrix ini lebih serbaguna. Buah, daun, kulit dan rantingnya semua bisa dimanfaatkan. Buah dan daunnya biasa dijadikan bumbu dapur. Kulit dan rantingnya pun tak terbuang percuma karena kerap dimanfaatkan dalam pembuatan produk aromaterapi.Â
Produk yang cukup populer dari jeruk purut adalah Kaffir lime Essential Oil yang biasanya dibuat dari daun dan kulit buahnya. Produk ini selain punya kandungan antioksidan juga punya efek antimikroba dan bahkan bisa digunakan sebagai insektisida alami untuk pemberantasan nyamuk demam berdarah.
Sensasi Jeruk Purut Sebagai Bumbu Masak
Sebagai bumbu masak, buah jeruk purut tidak diragukan lagi manfaatnya. Makan soto, rawon, sop dan berbagai jenis sambal akan lebih mantap dengan sedikit tambahan air jeruk purut. Rasa asamnya dapat memberikan sensasi kesegaran pada hidangan tersebut. Jeruk purut juga bisa diolah menjadi berbagai macam minuman.Â
Misalnya dijadikan minuman es jeruk purut atau dijadikan campuran untuk berbagai macam jus dan teh. Bahkan Anda bisa menambahkan sedikit perasan jeruk purut pada wedang jahe untuk mendapatkan cita rasa unik yang memanjakan lidah.
Jeruk purut juga biasa digunakan untuk menghilangkan bau amis ikan atau bahan seafood lainnya. Namun ada baiknya melumuri ikan dengan jeruk purut dilakukan sebentar saja pada saat bahan makanan benar-benar akan segera dimasak.Karena jika terlalu lama dapat merubah rasa dan tekstur ikan tersebut.
Kuliner Nusantara dari berbagai daerah sudah sangat akrab dengan jeruk purut dalam susunan resepnya. Orang Makassar mengenalnya dengan nama parale dan orang Ambon menyebutnya lemon papeda. Bagi orang Batak jeruk purut bahasa daerahnya adalah unte pangir, merupakan bahan penting yang digunakan untuk menjaga kebersihan tubuh.
Dahulu unte pangir digunakan untuk keramas dan membersihkan kulit ketika mandi. Kebiasaan ini mungkin cukup beralasan mengingat ada beberapa penelitian yang menunjukkan potensi anti bakteri dari minyak esensial jeruk purut.